Medan, harianbatakpos.com – Jumlah korban meninggal dunia akibat bencana banjir dan tanah longsor di Sumatera Utara (Sumut) mencapai seratusan jiwa hingga Jumat sore, 28 November 2025.
“Per sore ini, kami mendata seluruh Provinsi Sumatera Utara korban meninggal dunia ada 116 jiwa,” ujar Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto, Jumat (28/11/2025).
Mengutip RMOL, korban jiwa tersebar di berbagai wilayah. Rinciannya Tapanuli Utara ada 11 korban jiwa, Tapanuli Tengah 47 orang, Tapanuli Selatan 32 orang, Kota Sibolga 17 orang, Humbang Hasundutan 6 orang, Kota Padangsidempuan 1, dan Pakpak Bharat 2 orang meninggal dunia.
“Kemudian 42 jiwa masih dalam pencarian. Mandailing Natal sampai sekarang tidak dilaporkan ada yang meninggal. Untuk pengungsi tersebar di berbagai wilayah, jumlahnya lebih dari seribu KK (kartu keluarga),” paparnya.
Lebih lanjut, Suharyanto memastikan data penanganan bencana ini akan berkembang, karena BNPB masih menginventarisasi data di titik-titik wilayah yang belum bisa ditembus. “Masih dalam proses penanganan di tempat-tempat longsoran yang belum bisa tembus, mungkin juga ada korban jiwa manusia sehingga setiap hari akan kami update,” tutupnya.
Sebelumnya, berdasarkan data dari Polda Sumut, Kamis sore (27/11/2025), menyebutkan, yang masih belum ditemukan dan masih dalam pencarian sebanyak 65 orang. Sementara itu sebanyak 9.845 Orang yang terdampak masih mengungsi dilokasi yang telah disediakan.
Wilayah terdampak terparah meliputi Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Kota Sibolga, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), serta wilayah Kota Medan.
Info ini berdasarkan hasil rekapitulasi Polda Sumut, Kamis (27/11/2025), pukul 24.00 WIB, di mana ada 367 kejadian bencana alam yang tersebar di 20 wilayah polres jajaran. Dari total kejadian yang dipetakan, bencana didominasi oleh banjir sebanyak 214 kejadian, disusul tanah longsor 135 kejadian, pohon tumbang 16 kejadian, serta angin puting beliung 2 kejadian.
Kapoldasu Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto melalui Kabid Humas Kombes Pol Dr Ferry Walintukan menyampaikan bahwa Polda Sumut mengerahkan seluruh kemampuan terbaiknya untuk memastikan keselamatan masyarakat sebagai prioritas utama.
“Sejak awal cuaca ekstrem melanda, Polda Sumut telah menurunkan total 1.754 personel dari seluruh fungsi,” ungkap Kombes Pol Ferry.
Polda Sumut memaksimalkan seluruh fungsi kepolisian untuk penanganan terpadu. Seperti Sat Brimob Polda Sumut melakukan upaya membuka jalan tertutup material longsor, melaksanakan SAR dan evakuasi korban, mendirikan posko darurat dan dapur umum, menyalurkan sembako serta makanan siap konsumsi serta mengantar dan mengevakuasi warga dan anak-anak ke lokasi pengungsian.
Ditsamapta Polda Sumut juga melaksanakan patroli tanggap darurat, distribusi logistik ke daerah sulit dijangkau, pertolongan pertama dan trauma healing, pembersihan rumah dan fasilitas umum yang terdampak. Bid TIK Polda Sumut telah menyediakan jaringan internet berbasis Starlink untuk komunikasi warga dan tim SAR hingga menjamin fungsi HT/Repeater agar komunikasi tidak terputus, kemudian mengintegrasikan data bencana ke Command Center Polda.
Bid Dokkes memberikan pelayanan kesehatan, pemeriksaan medis, serta memastikan sanitasi lokasi pengungsian tetap terjaga. Ditlantas juga melakukan rekayasa lalu lintas pada titik banjir dan memberikan himbauan jalur alternatif hingga pengawalan ambulans dan logistik kemanusiaan. Bhayangkari Daerah Sumut juga turut menyalurkan bantuan ke daerah paling terdampak. (REL)


Komentar