Medan-BP: Bencana gempa bumi yang menguncang NTB pada Juli dan Sulteng pada September 2018 lalu menjadi momentum pentingnya penguatan pengurangan risiko bencana (PRB).
Ratusan korban meninggal dunia pada gempa Nusa Tenggara Barat (NTB) dan ribuan pada gempa Sulawesi Tengah (Sulteng) memberikan pelajaran yang sangat berharga untuk terus mengkampanyekan PRB.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei dalam pesan video menyampaikan bahwa bencana gempa bumi di kedua provinsi tersebut merupakan wake-up call kedua setelah kejadian gempa bumi dan tsunami di Aceh tahun 2004.
Menurutnya dari peristiwa tersebut dapat kita melihat secara nyata bahwa kita tidak siap dalam mengantisipasi dan menghadapi bencana.
“Oleh karena itu, kita membutuhkan pentingnya upaya PRB dan upaya ini harus dilakukan secara terus menerus,” ujar Willem di hadapan lebih dari 3.000 peserta BPBD dari tingkat provinsi, kabupaten dan kota dari seluruh Indonesia pada Rabu (22/10) di Medan. (BP/RD)
Komentar