Jakarta-BP: Kecelakaan pesawat Boeing 737 Max 8 yang dioperasikan Lion Air di Indonesia berdampak terhadap sektor penerbangan di India.
Dilaporkan The Times of India, Selasa (30/10/2018), Direktorat Jenderal Penerbangan Sipil (Directorate General of Civil Aviation/DGCA) di India menulis surat ke Boeing dan Federal Aviation Administration (FAA) di Amerika Serikat untuk mengetahui lebih lanjut tentang kecelakaan tersebut.
Dua maskapai India yakni Jet Airways dan SpiceJet total memesan 225 unit dan menambah 205 unit pesawat terbaru dari jajaran Boeing 737 ini.
Hingga saat ini pesawat tersebut sudah dioperasikan sebanyak 6 unit di India.
“Karena Boeing 737 Max sudah dioperasikan sebanyak 6 unit oleh maskapai India, Jet Airways dan SpiceJet, kami telah menghubungi Boeing dan FAA untuk mengetahui lebih detail tentang kecelakaan itu,” ujar salah seorang pejabat senior di DGCA India, dikutip dari harian The Times of India, Selasa (30/10/2018).
Dia mengatakan sejauh ini pesawat yang dioperasikan maskapai India belum mengalami kendala teknis.
Adapun Boeing menyatakan 737 Max adalah pesawat yang terjual paling cepat. Saat ini sudah tercatat pemesanan sebanyak 4.700 unit dari sekitar 100 perusahaan.
Sebelumnya, Boeing menyatakan akan memberikan bantuan teknis untuk menginvestigasi kecelakaan tersebut.
“Boeing Company sangat berbela sungkawa atas kehilangan penerbangan Lion Air JT 610. Kami menyampaikan simpati sepenuh hati kepada keluarga dan orang tercinta dari mereka yang ada di pesawat,” ujar Boeing dalam pernyataan resmi dikutip, Selasa (30/10/2018).
Boeing akan memberi dukungan teknis atas permintaan dan dibawah arahan dari otoritas pemerintahan untuk menginvestigasi kecelakaan tersebut.”
Boeing menyatakan sejalan dengan protokol internasional, seluruh pertanyaan tentang investigasi kecelakaan ini harus ditujukan langsung kepada otoritas yang berwenang, yakni Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Indonesia.
(CnbcIndonesia) BP/JP
Komentar