Ekonomi Mancanegara
Beranda » Berita » Jelang Pemilu, Perang Dagang Trump Resahkan Partai Republik

Jelang Pemilu, Perang Dagang Trump Resahkan Partai Republik

Jakarta-BP: Seorang anggota partai Republik dari negara bagian Iowa bercanda bahwa perang dagang Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dengan China membuatnya berpikir untuk melompat keluar dari jendela (hengkang).

Tapi di Illinois, sekitar lima jam perjalanan dari Iowa, seorang anggota Demokrat menyerukan kebahagiaannya karena pabrik baja lokal di sana bisa kembali beroperasi akibat diterapkannya tarif impor Trump.

Meskipun pandangan-pandangan itu bukan berarti masalah penting bagi para pemilih AS, namun perang dagang Trump telah membuat posisi anggota Partai Republik bertentangan dengan presiden mereka sendiri di beberapa negara bagian paling kompetitif di negara itu.

Update Terbaru! Perang Israel-Iran yang Makin Panas

Jajak pendapat dan analis menyebut ketegangan perdagangan bisa memberi Demokrat tambahan keunggulan dalam persaingan merebut kontrol Dewan Perwakilan Rakyat, meskipun isu-isu itu memecah belah lainnya seperti perawatan kesehatan dan imigrasi mungkin akan menarik dukungan yang lebih besar dalam pemilihan, tulis AFP.

Survei nasional sejak musim panas menunjukkan mayoritas orang Amerika menentang tarif impor dan takut tarif-tarif itu akan merugikan konsumen dan lapangan kerja.

Bahkan, para analis berpendapat tarif impor dapat menyulitkan dalam memperoleh suara DPR, dan bisa melahirkan penantang baru dari Demokrat.

Trump telah mengenakan bea masuk atas ratusan miliar impor dari ekonomi utama dunia lainnya, terutama China yang mengundang pembalasan terhadap ekspor sensitif AS, seperti kedelai.

Perang Iran vs Israel Memanas, Hari Ketujuh Serangan Rudal dan Drone Meningkat

Hal ini memiliki dampak besar pada negara-negara pertanian seperti Iowa, yang memilih Trump pada 2016, tetapi ekonominya sekarang diproyeksikan akan tergerus sekitar US$1 miliar-US$2 miliar dalam setahun dan kehilangan 7.000 hingga 12.300 pekerjaan.

“Berdasarkan apa yang kita lihat hari ini, orang-orang melihat lebih banyak kerugian daripada keuntungannya,” kata Frederick Boehmke, seorang profesor ilmu politik di University of Iowa, saat membahas tentang kebijakan tarif Trump.

Sekitar dua pertiga pemilih Iowa berpikir bea impor telah merugikan ekonomi, menurut jajak pendapat yang dilakukan oleh universitas itu.

Dan yang terpenting, 70% pemilih independen Iowa yang menentang kebijakan tarif memberikan keuntungan besar bagi Demokrat negara bagian.

 

(CnbcIndonesia) BP/JP

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Postingan Terpopuler

BatakPos TV

Kominfo Padang Sidempuan

Kominfo Padang Sidempuan