Jakarta-BP: Wakil Ketua TKN Joko Widodo-Ma’aruf Amin, Abdul Kadir Karding menyebut calon presiden Prabowo Subianto menjadi salah satu pihak yang memainkan politik Genderuwo di Pilpres 2019. Hal itu merespons pernyataan Jokowi mengenai politik Genderuwo, politik yang menakut-nakuti masyarakat dan menebarkan pesimisme.
“Mungkin yang dimaksud, salah satunya mungkin Pak Prabowo. Tetapi menurut saya seluruh politisi bahkan seluruh orang itulah yang dimaksud oleh Pak Jokowi,” ujar Karding saat dihubungi, Jumat (9/11).
Karding menjelaskan Prabowo diduga memainkan politik genderuwo karena kerap melontarkan pernyataan pesimisme, agitasi, dan propaganda kepada masyarakat.
Karding menilai politik Genderuwo yang disampaikan Jokowi adalah ungkapan untuk menggambarkan pola politik yang dijalankan oleh politisi yang kerap membangun narasi propaganda tentang ketakutan dan kegelisahan di tengah masyarakat.
Ketakutan dan kegelisahan itu, kata Karding, dibangun dengan cara menghantui masyarakat lewat isu palsu, hoaks, hingga fitnah.
“Menjadikan rakyat pada titik stres, galau, dan menurunkan optimisme atau menjadikan rakyat semakin pesimis,” ujarnya.
Lebih lanjut, Karding menuturkan Jokowi menginginkan semua pihak memaknai politik sebagai proses demokrasi yang melibatkan rakyat lewat istilah ‘politik Genderuwo’. Ia mengatakan Jokowi menilai masyarakat memiliki kedaulatan dan hak mendapat pendidikan politik lewat pernyataan-pernyataan yang sesuai akal sehat, adat kebudayaan, dan optimisme.
“Sehingga rakyat kita tidak terus menerus dicekoki dengan hal-hal yang sepele, recehan, teknis, atau dalam artian tidak penting dalam proses demokrasi,” ujar Karding.
Terpisah, Wakil Sekretaris TKN Raja Juli Antoni mengatakan pernyataan Jokowi soal politik Genderuwo akan memancing elite yang gemar menebar ketakutan, kebencian, pesimisme, hingga propaganda busuk keluar dari sarangnya.
“Siapa mereka yang disebut politik genderuwo nanti akan muncul dengan sendirinya karena panas. Rakyat akan melihat ini toh wajah-wajah genderuwo dalam bentuk lain,” ujar Antoni dalam keterangan tertulis.
Jokowi lewat ucapan soal politik genderuwo, menurut Antoni tengah mengingatkan semua pihak agar tidak menjadikan politik Indonesia penuh dengan kebohongan yang menakuti rakyat.
Ia mencontohkan politik genderuwo adalah menebar pesimisme bahwa Indonesia akan hancur di tengah semua pihak berjuang memperbaiki bangsa.
“Politik genderuwo itu selain bahasa simbol juga sindirian yang masuk ke jantung pertahanan. Semoga Indonesia selamat dari godaan genderuwo politik yang terkutuk,” ujarnya.
(CnnIndonesia) BP/JP
Komentar