Jakarta-BP: Akibat tersengat listrik jebakan tikus di sawah, Kadi, warga Dusun Kuncen Desa Tambakromo Kecamatan Padas Kabupaten Ngawi meninggal dunia.
Menurut keterangan saksi Marno warga setempat, sebelumnya Kadi hendak mematikan arus listrik penjebak tikus di sawah. Ketika di pematang sawah tiba-tiba korban terpeleset dengan posisi tengkurap menimpa kawat penjerat tikus yang ada arus listrik. Kemudian Marno datang bermaksud untuk menolong namun korban sudah tidak bernafas. Selanjutnya Marno meminta bantuan warga lain untuk menolong korban.
“Waktu itu saya juga di sawah, sekitar pukul 06.00 WIB pak Kadi mau mematikan arus listrik penjebak tikus di sawah lalu ketika di pematang sawah tiba-tiba terpeleset dan menimpa kawat penjerat tikus yang masih ada arus listrik, Lha saya untuk menolong tapi kelihatannya sudah tidak bernafas, terus saya minta bantuan warga lain untuk membantu tapi korban tidak tertolong,” kata Marno, Senin (12/11/2018).
Setelah mendapat laporan dari warga atas kejadian tersebut, Kasun setempat Mahmudi meneruskan laporan ke Polsek Padas. Hasil pemeriksaan kepolisian, pada korban terdapat bekas luka bakar mengaris pada perut sebelah kanan sampai ke kemaluan. Kepolisian mengamankan sejumlah barang bukti berupa celana 3/4 warna hitam, kaos panjang warna biru dan seutas kawat. Kepolisian menyerahkan korban ke pihak keluarga untuk dimakamkan. Pihak keluarga menerima kejadian itu sebagai musibah.
Sementara itu dalam kesempatan berbeda Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Ngawi Marsudi menekankan kepada petani tidak menggunakan setrum atau aliran listrik dalam memberantas tikus. Sebab selain dilarang oleh kepolisian juga berbahaya dan rawan menimbulkan korban jiwa.
“Antisipasi terhadap Organismee Pengganggu Tanaman (OPT) yang ini kita khawatirkan mulai meledak kan tikus, itu harus kita antisipasi bisa menggunakan geropyokan massal, pakan pestisida, tapi jangan menggunakan listrik karena dilarang oleh Polres,” kata Marsudi.
Menurut Marsudi alternative lain untuk memberantas OPT seperti tikus diantaranya gropyokan massal, menggunakan pakan kimia serta lainnya.
(Rri) BP/JP
Komentar