Headline Kota Medan
Beranda » Berita » Dishub Medan Terkesan “Gertak Sambal”

Dishub Medan Terkesan “Gertak Sambal”

Boydo Panjaitan

Medan-BP: Kinerja Dinas Perhubungan Kota Medan masih tetap menjadi sorotan masyarakat termasuk anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Medan, Boydo HK Panjaitan, SH.

Menurut politisi dari Fraksi Partai PDI Perjuangan ini, Dinas Perhubungan Kota Medan dalam melaksanakan tugasnya dinilai hanya “Panas Taik Ayam, dan kebijakannya hanya “Gertak Sambal”.

“Kita melihat Kadis Perhubungan Kota Medan, Renward Parapat dan jajarannya masih sangat jauh dari harapan, ini terlihat dari kesemrautan parkir di setiap sudut kota Medan yang tidak teratur dan malah keberadaan petugas parkir membuat banyak pengendara motor kesal, sebab kerap menimbulkan kemacetan,” ujar Boydo, Kamis,(5/7).

Pemadaman Listrik di Medan 25 Juni 2025, Cek Daftar Wilayah Terdampak

Petugas parkir yang sering di jumpai dilapangan lanjut Boydo kebanyakan tidak memakai seragam resmi yang dikeluarkan oleh Dishub Medan termasuk tidak memberikan karcis kepada pengendara ketika membayar karcis dan jarang menggunakan Id Card atau kartu pengenal.

“Kita berharap petugas parkir dari dinas Dishub yang sudah mendapat pendidikan dan pelatihan tentang parkir sehingga ada tanggungjawab dari mereka. Kita sangat sayangkan juga, selama ini jumlah kertas parkir yang dicetak juga tidak jelas, sehingga diduga ada permainan yang membuat PAD parkir tidak mencapai target,” ucap Sekretaris Komisi III DPRD Kota Medan ini.

Minta di Evaluasi

Boydo Panjaitan meminta agar Walikota Medan, Drs.Dzulmi Eldin mengevaluasi kembali kinerja Dinas Perhubungan Kota Medan, Renward Parapat sebab, dianggap tidak mampu menata parkir di Kota Medan.

Polda Sumut Ungkap 414 Kasus Narkoba Jelang Hari Bhayangkari-79

Selain itu, Renward juga dianggap tidak berani bertindak tegas menindak terminal-terminal liar yang semakin menjamur, belum lagi banyak parkir liar yang mengutip retribusi parkir, sementara pendapatan dari sektor pengelolaan parkir menurun.

Sempat ada penggembosan ban bagi pengendara roda empat yang melakukan pelanggaran parkir, namun Boydo menilai hal itu hanya untuk menakut-nakuti pengendara saja, dan saat ini sudah tidak ada lagi.

“Sudah saatnya Walikota Medan mengganti Kepala Dinas yang sudah tua dengan yang muda, cerdas dan tidak penakut. Sebab tidak jamannya lagi mengikuti istilah ‘Asal Bapak Senang’, namun kenyataannya berbalik dan tidak mampu mencapai target seperti yang di inginkan. Dan Walikota sudah harus memikirkan hal itu,” terangnya.

Lanjut Boydo lagi, Kadishub Kota Medan pernah berencana akan menerapkan parkir meter yakni setiap ruas di lelang, namun sepertinya rencana tersebut tidak berjalan.

“Sekarang ini semua jadi suka-suka, tukang parkir juga suka-suka, yang rugi, tentunya kita juga masyarakat Kota Medan,” pungkasnya. (BP/EI)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *