Tobasa-BP: Spanduk Tutup TPL dari Aliansi Perjuangan Masyarakat Toba (APMT) terpasang dibeberapa titik diantaranya di Jl. Hinalang, dilokasi kota Balige, Jembatan Juara Monang dan beberapa titik lokasi lainnya Kabupaten Toba Samosir, Sabtu, (31/08/2019).
Ukuran spanduk yang berukuran 1×6 meter tersebut terlihat tulisan Tutup Toba Pulb Lestari (TPL).
“Karena lebih banyak “Mudaratnya” daripada “Manfaatnya”… lebih baik, Tutup Toba Pulb Lestari (TPL)…!!! dari: Aliansi Perjuangan Masyarakat Toba (APMT).”

Spaduk Tutup TPL darai Aliansi Perjuangan Masyarakat Toba (APMT) terpasang di Kota Balige (yang ada mobil).
“Kita tetap dukung masyarakat Aliansi Perjuangan Masyarakat Toba (APMT) tentu dalam hal ini PT. TPL, Tbk yang mengeluarkan limbah B3 yang sifatnya akronim dimana sangat mengganggu kerusakan lingkungan yang mempengaruhi kelangsungan hidup masyarakat secara langsung maupun tidak langsung, sehingga APMT menyuarakan untuk tutup TPL karena TPL dianggap lebih banyak mudaratnya daripada manfaatnya, ditambah lagi pihak TPL diduga menjolimi pemerintah Tobasa yang secara umum masyarakat Tapanuli Raya terkhusus masyarakat Toba Samosir dengan dirobahnya akta 54 ke akta 05 secara sepihak sehingga dana CD tidak diperoleh kab. Tobasa lagi dikarenakan sudah terintegrasi kedalam CSR, seandainyapun ada dana CD sebelumnya yang diasumsikan TPL tidak maksimal dan ada penyimpangan penggunaan dana dan mungkin ada penyalahgunaan, dalam hal ini Pemkab Tobasa bisa mendesak Yayasan yang sebelumnya agar dapat mempertanggungjawabkan anggaran tersebut secara transparan kepada masyarakat,” terang Nando Napitupulu.
Terpisah, Norma Hutajulu Humas Media PT. Toba Pulb Lestari, Tbk saat dikomfirmasi melalui pesan Whats App hanya berkomentar sedikit.
“Persero sangat menyayangkan kondisi ini. Karena TPL mengedepankan dialog terbuka bagi semua pihak.” ungakap Norma dari pesan Whats Appnya. (JP/BP)
Komentar