Medan-BP: Ketua Dewan Koprrasi Indonrsia Drs Jabmar Siburian MM berpendapat melonjaknya nilai tukat dolar terhadap rupiah berdampak besar terhadap dunia usaha kecil dan menengah.
“Dunia usaha kecil dan menengah terancam bangkrut akibat melejitnya nilai tukat dolar,” ujar Drs Jabmar Siburian kepada Harian Batak Pos.com, Kamis(24/5/2018).
Disebutkan, bila dolar ini terus-menerus mengalami peningkatan, dikhawatirkan pengusaha kecil menengah akan gulung tikar.
Sebab, barang-bang yang kita butuhkan umumnya produk mancanegara atau barang eksport.
Salah satu contoh kita lihat, sektor usaha angkutan seperti sparepart umumnya eksport. Mana ada sparepart produk dalam negeri. Inilah yang dapat membunuh pengusaha domestik bertaraf kecil dan menengah.
Lakukan Antisipasi
Menurut Jabmar, bila lonjakan dolar ini tidak diantisipasi secara dini dikhawatirkan pengusaha kecil dan menengah dalam negri akan kollep.
Karena itu, pemerintah harus melakukan antisipasi dini. Bila usaha kecil menengah bangkrut akan berpengaruh besar terhadap perekonomian bangsa dan negara.
“Perekonomian bangsa ini ditopang kuat usaha kecil menengah,” ujar Ketua Umum Koperasi Pengangkutan Umum(KPUM) Medan itu.
Maka jika dunia usaha kecil menengah goyang, perekonomian negara akan bepengaruh.
Untungkan Eksport-import
Ditegaskan, memang disalah satu sisi, ada manfaatnya jika kita bergerak di sektor bisnis eksport-import. Sementara kegiatan eksport di negeri ini kondisi defisit.
“Kegiatan eksport di negeri ini kan kondisi defisit. Karena barang dalam negeri sangat minim yang deksport ke luar negeri,” tegas Jabmar.
Yang lancar kan hanya import. Kalau impor tentu yang menikmatinya mancanegara. Karena Indonesia umumnya menggunakan produk luar.
Maka solusi terbaik, kenaikan dolar ini harus ditekan seminimal mungkin guna memperbaiki mata rupiah. Atau setidaknya nilai rupiah dapat ditralisir. “Dengan normalnya nilai rupiah, pengusaha lemah atau kecil menengah bisa bernafas,” ujar Jabmar.(P2/BP)
Komentar