Kota Medan
Beranda » Berita » Dampak Diambil-alih Kemenhub, Terminal Amplas Bagaikan Tak Bertuan

Dampak Diambil-alih Kemenhub, Terminal Amplas Bagaikan Tak Bertuan

foto: Beginilah kondisi Terminal Terpadu Amplas (TTA) setelah pengelolaannya diambil-alih Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub. Terminal tersebut kelihatan bagai bangunan tak bertuan Kamis (24/5/2018). (Foto BP/Redihman Damanik).

MEDAN, BP: Terhitung sejak 2016, Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub RI resmi mengambil-alih pengelolaan seluruh terminal bus tipe A dan Jembatan Timbang di seluruh Indonesia.

Dasar pengambil-alihan pengelolaan ini disebut-sebut guna peningkatan pelayanan terhahap masyarakat penumpang sekaligus menekan serta menghindarkan suburnya praktik Pungutan Liar (Pungli) di kedua sektor pelayanan tersebut.

Diyakini dengan pasti, dengan diambil-alihnya pengelolaan Jembatan Timbang dan terminal tersebut akan berdampak langsung terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) masing-masing kota, kabupaten ataupun Pemprov.

Pedagang dan PUD Pasar Medan Kolaborasi Majukan Pasar Pusat Pasar

Dengan diambil-alihnya kedua sektor pelayanan tersebut, tentu sumber PAD akan berkurang. Sebab retribusi tersebut segera dikelola Kemenhub itu sendiri.

Sebagaimana ditegaskan Kepala Dinas Perhubungan Medan, Renward Parapat M.Tr kepada Harian Batak Pos,com, Kamis(24/5/2018), pengambil-alihan pengelolaan seluruh jembatan timbang dan terminal tipe A akan berdampak terhadap PAD.

Memang selama ini pemko dan Pemkab tidak mengelola jembatan timbang karena itu merupakan gawean Pemprov. Pemkab dan Pemko selama ini hanya mengelola Terminal Bus baik AKAP maupun AKDP.

Namun walaupun hanya pengelolaan terminal bus itu dikelola Kemenhub tentu berdampak betul terhadap PAD Pemko Medan.

Pemilik Akun Presiden Mangkok Ditangkap Polda Sumut Kasus Pornografi Online

“Pemko Medan kehilangan PAD Rp 4,5 miliar / tahun sejak pengelolaan Terminal Terpadu Amplas (TTA) dan Pinang Baris diambil alih Kemenhub,” ujar Parapat.

Menurutnya, sejak pengelolaan TTA dan Pinang Baris diambil-alih Kemenhub pada awal 2016, Pemko Medan merasa kehilangan sumber PAD.

Coba bayangkan, Pemko Medan memiliki 2 terminal bus tipe A yang bisa menyumbang PAD Rp 4,5 miliar per tahun. Jika dua tahun berarti Pemko Medan kehilangan PAD sebesar Rp 9 miliar.

Namun demikian, Pemko Medan Cq Dishub  tetap mendukung program pemerintah pusat demi kemajuan dan kemakmuran rakyat.

“Pokoknya kita berharap pengelolaam jembatan timbang dan terminal bus ke depan jauh lenih bagus dan lancar dibanding sebelum-sebelumnya,” ujar Parapat.

Ketika ditanya perawatannya menjadi wewenang pusat. Kita sudah lepas  baik dari segi perawatan dan pengutipan retribusi.

Hanya, karena saat ini menjelang hari besar seperti Hari Natal dan Tahun Baru, kita melakukan sekedar pembersihan.

“Terminal dibersihin agar masyarakat yang Natalan dan Tahun baruan tidak terganggu atau tidak kelihatan seram,” tegasnya.

Bangunan Tak Bertuan.

Berdasarkan pemantauan wartawan di Terminal Amplas, kondisi Terminal Amplas  cukup menyeramkan. Kelihatannya di seputaran Terminal Amplas bagaikan hutan belantara.

Hampir di setiap pojok ditumbuhi rerumputan dan pepohonan yang menjulang tinggi. Jika dipandang sekilas, bangunan teminal itu  bagaikan bangunam tua yang terancam reot atau tumbang.

Sementara sejumlah pedagang di terminal tersebut mengaku bernama Rusmadi dan Arjuna mengaku suasana TTA beberapa tahun terakhir ini cukup menyeramkan khususnya di malam hari.

Karena terminal hanya ramai.hingga pukul 09.00-16.00 WIB. Kalau memasuki pukul 17.00 ke atas suasana sudah mulai sunyi. Bus maupun angkot sudah jarang masuk.

Apalagi akhir-akhir ini perawatan untuk gedung terminal dan pekarangan sama sekali tidak ada lagi setelah pengelolaan terminal diambil-alih pusat.

“Lihat sendirilah kondisi terminal ini bagaikan bangunan tak bertuan. Suasana inilah membuat penumpang enggan masuk terminal,” ujarnya.(P2/BP)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Postingan Terpopuler

BatakPos TV

Kominfo Padang Sidempuan

Kominfo Padang Sidempuan