Tobasa-BP : Kejaksaan Agung memutasi beberapa Kepala Kejaksaan Negeri, termasuk Kepala Kejaksaan Negeri Toba Samosir, Jeffry Maukar. Dalam mutasi jabatan ini, ada hal menarik yang disampaikan oleh beberapa jurnalis di Toba Samosir melalui bunga papan yang dipajang di depan Kantor Kejaksaan Negeri Tobasa, Selasa, 5 Oktober 2019 sore.
Lewat bunga papan tersebut, jurnalis di Tobasa menyampaikan pesan terimakasih kepada Kejaksaan Agung atas mutasi jabatan tersebut. Sebelumnya, Kejari Tobasa, Jeffry Maukar telah menjabat selama kurang lebih 4 tahun sebagai Kajari di Toba Samosir.
“Terimakasih Kepada Kajagung Telah Memutasi Kajari Tobasa Jefrry Paul TJE Maukar SH, MH. Dari Jurnalis Tobasa, Satupun Kasus Korupsi Nihil di Tobasa” begitu bunyi pesan bunga papan yang dipajang di depan kantor Kejari Tobasa pada Selasa sore.
Namun belum berapa lama sejak bunga papan itu dipajang, petugas jaga langsung mengangkat bunga papan tersebut ke dalam agar tidak dilihat masyarakat Tobasa yang melintas.
“Siapa jurnalis Tobasa ini? Sebutkan lah namanya biar jelas,” sebut petugas saat mengangkat bunga papan tersebut.
Sayangnya, tidak ada pejabat Kejari Tobasa yang dapat dikonfirmasi di kantor Kejari terkait pesan yang disampaikan lewat bunga papan tersebut. “Hanya Kasi Pidum di dalam. Tapi besoklah ya, soalnya ini sudah diluar jam kerja,” sebut petugas tersebut.
Sebelumnya, mantan Kajari Tobasa, Jeffry Maukar memang dikenal sangat sulit ditemui awak media untuk keperluan konfirmasi terkait penanganan kasus perkara di lingkungan Toba Samosir.
“Memang selama beliau menjabat, untuk konfirmasi sangat sulit kepada beliau. Untuk masuk ke kantor Kajari saja harus pakai pin kode. Jadi sekedar masuk ke kantor Kejari ini saja kita sangat sulit,” sebut Desi Gultom, salah satu wartawan di Toba Samosir.
Pengakuan yang sama juga disampaikan oleh wartawan tagar.id Alex Zetro Siagian. “Saya bersama salah seorang teman yang juga wartawan pernah menunggui Kajari sampai 12 jam untuk keperluan konfirmasi, saat itu kami menunggu beliau di ruang tunggu mulai jam 8 pagi sampai jam 8 malam,” sebut Alex.
Sebelumnya, pada Maret 2017 lalu sekelompok masyarakat pernah melakukan unjuk rasa di depan kantor Kejari Tobasa menuntut pencopotan Kejari Tobasa yang saat itu dijabat oleh Jeffry Maukar karena dinilai mandul dalam menangani dugaan kasus korupsi perjalanan dinas PKK yang saat itu menjadi pembicaraan di tengah masyarakat. (BP/JP)
Komentar