Jakarta-BP: Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengisyaratkan tak sepakat dengan rencana pemulangan 600 Warga Negara Indonesia (WNI) eks anggota ISIS. Sikap itu dianggap sebagai respons penolakan dari masyarakat.
“Sikap Pak Jokowi yang memberi isyarat tidak setuju, sejalan dengan pernyataan masyarakat banyak,” kata Anggota Komisi I DPR RI, Christina Aryani, Sabtu (8/2/2020).
Christina mendorong agar Pemerintah mengutamakan perlindungan terhadap 230 juta WNI di Tanah Air. Untuk itu dia berharap Pemerintah memikirkan perkara ini secara matang.
“Kami meminta perlindungan terhadap 230 juta lebih WNI di tanah air menjadi hal yang diutamakan,” jelasnya.
Meski telah memberikan isyarat tak setuju memulangkan 600 WNI, Jokowi akan menggelar rapat terbatas terkait hal ini. Ia pun berharap hasil rapat menghasilkan sikap yang mendukung agar pemulangan tak dilakukan.
“Ya kalau bertanya kepada saya, ini belum ratas ya. Kalau bertanya kepada saya, saya akan bilang tidak, tapi masih dirataskan,” ujar Jokowi.
Hal ini dikuatkan dengan pernyataan Staf Khusus (Stafsus) Presiden Jokowi Bidang Isu Strategis, Diaz Hendropriyono. Menurutnya, pemulangan WNI eks ISIS berisiko tinggi.
“Pada umumnya tidak ada negara yang mau menerima lagi warga negaranya yang pernah bergabung ke dalam ISIS di luar negeri. Melihat dari sudut pandang strategis dan keamanan, pemulangan ini tentu sangat berisiko untuk negara,” ucapnya, Kamis 6 Februari 2020. (okz)
Komentar