Labuhanbatu-BP : Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dikerjakan PT Eka Surya Alam dan kontraktor lainnya yakni pembangunan jalur rel kereta api jurusan Rantauprapat-Kota Pinang diduga asal jadi.
Dikatakan demikian dimana pekerjaan penimbunan tanah untuk pembuatan jalur kereta api mutu tanahnya diduga tidak memenuhi spesifikasi dan kwalisifikasi dimana amatan wartawan dilapangan tanah bercampur sampah akar akaran.
Selain itu para perusahaan (PT) banyak yang kerja di proyek RPK 1 ini ada yang mengerjakan pemasangan U-Ditch menurut mandor dilapangan dikerjakan PT Adikarya.
Menurut pengakuan Yanto dilapangan mengatakan bahwa dia gajian dari Dika selaku orang penting di RPK 1. Sementara informasi yang dihimpun awak media Dika adalah orang penting di PT Eka Surya Alam.
“Kalau masalah U Ditch yang berpecahan maupun yang terpasang akan kita ganti.Kami sudah satu minggu kerja disini, dan saya hanya makan gaji disini bang dari si Dika nya saya gajian,”ujar Yanto kemarin pada saat pemasangan U-Ditch di RPK1 yang banyak berpecahan.
Diproyek RPK 1 Toto salah satu yang mengaku dari PT Mitra Persada yang mengerjakan pemasangan bantalan dan rel mengatakan,”kami dari PT Mitra Persada bang yang mengerjakan bantalan dan rel kereta api,”kata Toto.
Hal senada juga dikatakan Reja dilapangan kemarin bahwa mereka adalah dari PT Mitra Persada dan mengatakan bahwa alat berat Excavator adalah punya RPK1.
Sesuai yang tertera di plang proyek sebelum nya jalur lintasan kereta api (PJKA) KM 0.000 s/d KM 5+000 Rantauprapat – Kotapinang 1 (RPK 1) dikerjakan oleh kontraktor PT Eka Surya Alam dengan nomor kontrak 06/SP-RPK/BTP-SBU/IX/207 berjangka waktu selama 849 hari kalender. Informasi yang diperoleh awak media kordinator lapangan RPK 1 adalah Dika.
Pantauan harianbatakpos.com dan beberapa media dilapangan Senin (24/02/2020) bahwa terlihat batang batang sawit yang sudah membusuk dan tanah hitam sampah organik di lokasi proyek penimbunan jalur kereta api RPK1.
Salah seorang Warga setempat berinisial S ketika dikonfirmasi Harian Batak Pos.com mengatakan dia selalu memperhatikan RPK 1 bekerja di lokasi proyek karena disitu dekat dengan ladangnya.
“Kadang orang itu bekerja malam malam bang pakai lampu sorot.Ini lah bang pekerjaan orang itu.Nah banyak batang batang sawit yang membusuk dan tanah hitam ini dulunya dikupas tanahnya lapisan bawah dipakai orang itu untuk menimbun.Sedangkan lapisan atas inilah tanahnya, “kata S sembari menunjuk batang sawit dan sampah yang sudah membusuk.
Dika ketika dikonfirmasi melalui telepon tidak aktif. Demikian juga Balai Tehnik Perkeretapian Wilayah Sumbagut Herry ditelepon dan melalui Whats App tidak ada balasan.
Hal senada Nardi orang penting di RPK 1 ketika dikonfirmasi melalui Whats App tetap tidak membalas walaupun keadaan konfirmasi terkirim.
Sementara sebelumnya terkait galian C yang berada di RPK1 tersebut yang tanahnya diangkut dengan mobil dum truk berukuran besar dibuat menimbun lembah di lokasi proyek tersebut salah seorang mandor lapangan mengatakan,”itu tanah dari luar disana stok kebanyakan jadi ditarik kesini,”ujarnya. (BP/PN)
Komentar