Jakarta-BP: Liga basket profesional Amerika Serikat (AS) National Basketball Association (NBA) terus mencetak pertumbuhan pendapatan tiap tahunnya.
NBA adalah bisnis olahraga dan media global yang dibangun dari tiga liga profesional, yaitu National Basketball Association, Women’s National Basketball Association, dan NBA Development League.
Data Statista menunjukkan total pendapatan NBA di musim 2016/2017 mencapai S$7,37 miliar (Rp 106 triliun). Angka tersebut melonjak lebih dari 25% bila dibandingkan dengan pendapatan di musim sebelumnya sejumlah US$5,87 miliar.
Senior Vice President dan Managing Director NBA Asia Scott Levy menjelaskan sumber pundi-pundi dolar bagi NBA.
“Di AS tentu saja adalah tempat kami menjual tiket sebab di sana pertandingan kami berlangsung. Tetapi kami juga memakai bisnis media dalam mendistribusikan game [pertandingan] kami ke seluruh dunia,” ujarnya, Minggu (28/7/2018).
“Kami juga menjual merchandise melalui e-commerce, melalui NBA Store dan di beberapa negara berdiri banyak toko ritel,” tambahnya.
Selain itu, NBA juga memproduksi video game dan menjual lisensi atas hak kekayaan intelektualnya sehingga dapat digunakan oleh pabrikan perlengkapan olahraga, seperti Nike, untuk memproduksi kaos atau jersey klub.
Pertandingan-pertandingan liga basket profesional ini telah ditayangkan di 215 negara dalam 49 bahasa. Merchandise-nya sendiri dijual di lebih dari 125.000 toko di 100 negara.
Di Indonesia, NBA bekerja sama dengan salah satu stasiun televisi untuk menayangkan pertandingan basketnya maupun melalui kanal-kanal streaming.
Untuk penjualan merchandise, NBA Store bekerja sama dengan platform e-commerce lokal untuk menjual produk-produknya kepada penggemar bola basket dalam negeri. (CNBC/JP)
Komentar