Uncategorized
Beranda » Berita » Terkait Pembobolan Uang Nasabah dari Mesin ATM, Manajemen BNI Cabang Medan akan Koperatif Penuhi Panggilan Polisi

Terkait Pembobolan Uang Nasabah dari Mesin ATM, Manajemen BNI Cabang Medan akan Koperatif Penuhi Panggilan Polisi

Salah satu mesin ATM milik BNI Cabang Medan. BP/Ist

Medan-BP: Manajemen BNI Cabang Medan siap penuhi panggilan Polisi dan kooperatif dalam memberikan keterangan menyangkut kronologis nasabah korban skimming atau pembobolan di Mesin Tunai Anjungan Mandiri (ATM) Bank BNI.

Hal itu dikatakan Liza Bagian Unit Legal BNI Cabang Pemuda di Kantor BNI Cabang Jalan Pemuda kepada harianbatakpos.com, Senin (11/1/2021) menjawab pertanyaan sehubungan pengaduan nasabah BNI Yusman Buchari yang sudah 3 bulan tidak ada titik terang dan penyelesaian dari pihak BNI cabang Medan.

Liza didampingi dua orang staf BNI Jalan Pemuda Medan menyebutkan, pihak BNI Cabang Medan tidak bisa melakukan intervensi terhadap pihak Bank BCA dimana dana dan uang nasabah Yusman Buchari sejumlah Rp13 juta lebih itu masuk ke dalam rekening nasabah yang bernama Hari Sandi dengan norek BCA 83050890016.

Peringati Tahun Baru Islam 1447 H, Rico Waas: Bersinergi Bangun Masyarakat Beradab

“Itu rahasia bank   masing-masing  dan kami tidak dapat melakukan intervensi kecuali nanti di Kantor Polisi memenuhi panggilan Polisi atas pengaduan Yusman Buchari di Polsek Delitua tertanggal 16 Oktober 2020 lalu dengan no pengaduan STTLP/1139/X/2020 yang diterima Aipda S Ginting.

Menjawab pertanyaan tanggungjawab BNI terhadap nasabahnya, dia mengaku melihat casnya dahulu dan hal seperi ini ada juga terjadi dengan cas yang berbeda. Untuk itu dia hanya berpesan nasabah diminta waspada dengan kemungkinan kejahatan serupa saat berada di mesin ATM.

Karena dinilai tidak ada solusi dan pertanggungjawaban dengan nasabah yang menjadi korban kejahatan pembobolan di mesin ATM milik BNI itu, ketika diminta dipertemukan denga Pinca BRI Jalan Pemuda untuk mendapat jawaban langsung, Liza mengatakan, jawaban akan sama seperti apa yang sampaikan ini, katanya.

Korban pembobolan

Menteri, Gubsu dan BI Sumut Bersinergi Bahas Kembalikan Kartu Hijau Toba Caldera

Seperti.pemberitaan sebelumnyaWakil Pimpinan Umum (WPU) Media On Line Gardanews.id YB menjadi korban kejahatan skimming (sindikat pembobol kartu ATM di ATM Dorsmer satu warna Jalan Eka Rasmi Kecamatan Medan Johor, Sabtu (10/10/2020) pukul 15:00 WIB.. Akibat peristiwa itu korban mengalami kerugian kurang lebih sebesar  Rp13.700.000.

YB ketika dihubungi wartawan di Medan, menyebutkan, peristiwa yang menimpa dirinya itu terjadi saat akan mau mengambil uang secara tunai karena satu keperluan melalui mesin ATM Dorsmer Bersama Jalan Eka Rasmi tersebut.

Saat berada di dalam mesin ATM, jelasnya lagi, saat memasukkan kartu ATM miliknya jenis platinum debit warna hitam tidak bisa masuk dan menyangkut walau sudah dicoba beberapa kali.

Biasanya, hal ini tidak pernah  terjadi karena sudah 17 tahun lebih menjadi nasabah tetap BNI dan menggunakan berbagai fasilitas kartu termasuk jenis gold debit yang berwarna kuning keemasan miliknya.

Dia menduga kuat, jika nyangkutnya kartu ATM ini akibat ulah sindikat mafia pembobol mesin ATM dengan meletakkan sejenis alat yang tidak kelihatan sehingga tidak bisa bertransaksi mengambil dana tunai di mesin ATM tersebut.

Saat dalam kebingungan itu, tiba-tiba muncul  seorang pemuda kurus berkulit putih yang sebelumnya di pintu luar mengawasi dan melihatnya, lalu menerobos ke dalam mesin ATM.

Saat berada di dalam, pemuda itu mendekatinya berlagak seorang dewa penolong untuk mengatasi persoalan yang dihadapinya tersebut.

“Coba bapak miringkan sedikit kartunya  memasukkan kartunya dan membantu memasukkan kartu tetapi tetap juga tidak berhadil,” jelas YB menceritakan kejadian yang menimpanya kepada wartawan.

Pada saat membantu memasukkan kartu itulah diduga pelaku telah menukar kartu miliknya dengan kartu yang sama dan sejenis serta warna yang sama. Sedangkan pelaku ada memegang berbagai jenis warna kartu ATM ditangannya.

Karena merasa penasaran, YB keluar dengan mesin ATM untuk mencoba menarik uang tunai di mesin ATM lainnya sekaligus  membawa kartu yang sudah ketukar yang mirip dengan miliknya menuju mesin ATM Diamond di Jalan Karya Wisata dan ATM di SPBU Jalan Karya Wisata,  anehnya kartu ATM  tetap tidak bisa dan keluar tulisan kesalahan kartu.

Karena merasa penaran, YB  pada tgl 14 Oktober 2020  sekira pukul 13:15 Wib mendatangi Kantor BNI di Jalan AH Nasution untuk mengadukan persoalan yang menimpanya dan setelah menjumpai salah seorang costumer cervice baru diketahui bahwa kartu ATM yang dibawanya sudah ketukar dengan milik orang lain dengan warna dan jenis yang sama.

Tidak itu saja, terang YB lagi, setelah dicek uangnya juga sudah berkurang  ditransfer oleh pelaku sindikat pembobol mesin ATM ke atas nama Hari Sandi  rekening  BCA sebanyak Rp10 juta dengan nomor rekening 8305089016 dan lainnya melalui tarik tunai sebesar Rp 3.700.000 lebih sehingga total kehilangan Rp 13.700.000 lebih.

YB  juga menjelaskan, saat berada di mesin ATM, pelaku sindikat pembobol uang mesin ATM diduga memegang kartu ATM Bank BNI jenis warna lainnya termasuk miliknya jenis platinium debit warna hitam. Saat memasukkan kartu ATM miliknya itulah, pelaku sindikat telah menukar kartu ATM miliknya.

“Untung saja uang saya tidak terkuras semua karna kemungkinan saat ingin melakukan traksaksi kembali mesin ATM minta kode tanggal kelahiran sehingga tidak  dapat bertransaksi lagi,” tandas YB.

Untuk itu, saya telah menjadi korban sindikat pembobol kartu ATM ini dan akan melaporkannya ke  Pinca BNI Jalan Pemuda Medan meminta data-data SSTV untuk mengklarifikasi mengecek ke bank   BNI dan BCA agar segera ditindaklanjuti segera.

Informasi lainnya menyebutkan, kejahatan pembobol mesin ATM termasuk dalam kejahatan skimming dan biasanya bank BNI telah menggantinya di berbagai daerah seperti di daerah Kendari serta menyiapkan posko pengaduan untuk nasabah korban kejahatan skimming ini, katanya.(BP/EI)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *