Medan-BP: Video Viral 4 wanita Cantik yang di gerebek warga dan perangkat desa yang di unggah akun YouTube membuat Imam Suyudi Kepala Kantor Wilayah Menkumham Sumatera Utara membuat Tim untuk melakukan pengusutan.
Dalam keterangan Persnya Rahmadsyah mengatakan, bahwa dirinya sudah mengkonfirmasi Imam Suyudi bahwa Menkumham Sumut sudah membuat Tim untuk melakukan pengusutan terkait Video Viral 4 wanita cantik di rumah Dinas Karutan Humbang Hasundutan Sumatera Utara, Senin (2/8/2021).
“Pak Imam Suyudi sudah membentuk Tim untuk mengusut Video Viral penggerebekan oleh warga dan masyarakat tentang keberadaan 4 wanita cantik yang berada di Rumah Dinas Karutan Humbang Hasundutan Sumatera Utara dan sekarang masih dalam proses pemeriksaan,” ungkap Rahmadsyah yang juga berprofesi jurnalis dan Aktifis itu.
Rahmadsyah juga mengatakan dirinya juga mengkonfirmasi Erwedi Plh Kepala Divisi Pengawasan Kakanwilmenkum HAM Sumut bahwa dirinya berstatus saksi pelapor dalam kasus dugaan Rumah Dinas Karutan Humbang Hasundutan Sumatera Utara di jadikan lokasi mesum.
“Statusku saksi Pelapor menurut Pak Erwedi Kadivpas Kanwil Kemenkum HAM Sumut bang,” ungkapnya.
Sebelumnya telah di beritakan bahwa Temuan dugaan Rumah Dinas Karutan Humbang Hasundutan RB berbuntut panjang menjadi pengancaman terhadap Rahmadsyah seorang aktivis, jurnalis yang juga Relawan Bobby Nasution saat Pilkada Walikota Medan.
Rahmadsyah dalam keterangan Persnya mengatakan, bahwa dirinya mendapatkan rekaman percakapan antara EAS memerintahkan Wakil Ketua Pemuda Pancasila Kecamatan Medan Petisah untuk menjemput Rahmadsyah dengan nada pengancaman, Jum’at (1/7/2021)
“Aku menemukan rekaman percakapan antara EAS yang memerintahkan Wakil Ketua Pemuda Pancasila Medan Petisah untuk menjemput aku dengan nada pengancaman,” ungkapnya.
Rahmadsyah mengatakan bahwa RB adalah Donatur KNPI Sumut dan menduga meminta perlindungan.
“Karena ada dugaan temuan Rumah Dinas Karutan Humbang Hasundutan Dolok Sanggul di jadikan lokasi mesum dengan di temukannya PSK tersebut, Dugaanku RB minta perlindungan Kepada EAS,” katanya. (BP/EI)
Komentar