Uncategorized
Beranda » Berita » Bupati Ingin Desa Wisata di Tapsel Lebih Bersih dan Penduduknya Ramah Menyambut Wisatawan

Bupati Ingin Desa Wisata di Tapsel Lebih Bersih dan Penduduknya Ramah Menyambut Wisatawan

Bupati Tapsel Dolly Pasaribu SPt, MM saat memimpin Rakor, Rabu (4/8-21). Foto: Ist

Tapsel-BP : Bupati Tapanuli Selatan H Dolly Pasaribu SPt, MM pimpin Rapat Koordinasi (Rakor) bersama OPD, Camat, Kepala Desa beserta Perangkatnya tentang Percepatan Penyaluran dan Pelaksanaan Dana Desa (DD), Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan Posko Penanganan Covid-19 di Desa bertempat di Aula Sarasi Lantai III Kantor Bupati Tapsel Sipirok, Rabu (4/8-21).

Pada kesempatan itu Bupati menjelaskan, ada 18 Desa Wisata yang dicanangkan oleh Pemkab Tapsel. Dari 18 Desa itu dinilai masih perlu pembenahan agar target menjadi Desa Wisata tercapai. Seperti yang pernah disampaikan di Huta Ginjang Kecamatan Angkola Timur beberapa waktu lalu, Tapsel seperti seorang gadis cantik alami dan perlu sedikit dirias, ujarnya.

Menurut Bupati, ada dua poin sederhana yang bisa segera dilakukan jika ingin wujudkan Desa Wisata yakni faktor kebersihan dan keramahan dari penduduknya dalam menyambut wisatawan, katanya.

Peringati Tahun Baru Islam 1447 H, Rico Waas: Bersinergi Bangun Masyarakat Beradab

Saat ini lanjut Bupati, untuk kebersihan Desa Wisata telah dicoba di Desa Huta Ginjang di Kecamatan Angkola Timur dan Desa Siamporik Dolok di Kecamatan Angkola Selatan dengan menghadirkan Bank Sarop (Sampah). Karena masyarakat di sana sudah paham bahwa sampah bisa ‘Disulap’ jadi penghasilan tambahan. Ada rasa sayang jika sampah tak dikumpulkan di Bank Sarop, jadi kami berharap kegiatan yang positif itu dapat ditularkan ke Desa-desa lain.

“Sebab dalam bayangan saya, Desa itu tercermin dari Keasrian, Kebersihan dan Kenyamanan untuk ditinggali,” jelas Bupati.

Bupati juga menyampaikan kabar gembira, dimana pihaknya telah bertemu dengan pihak Perbankan guna mengadakan Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Bidang Tani. Dibeberapa Kabupaten seperti Langkat, program itu sudah berjalan. Dan Petani yang melakukan pinjaman 100 persen bisa kembalikan ke KUR Tani dengan baik.

“Dua minggu lalu, di Mandailing Natal ada 81 Petani yang dibantu KUR Tani dengan nilai Rp500 juta. Ini menurut saya juga bisa kita sampaikan nanti, Pak Kepala Dinas nanti akan merangkum beberapa pihak dari Perbankan, tujuannya nanti masyarakat Tani kita bisa dibantu melalui Perbankan,” ungkapnya.

Menteri, Gubsu dan BI Sumut Bersinergi Bahas Kembalikan Kartu Hijau Toba Caldera

Tambah Bupati, skemanya sudah kami dalami bahwa masyarakat melalui Kelompok Tani yang lolos dari Verifikasi akan dibantu pembiayaannya, lalu ketika panen jika harga anjlok akan diterima Bulog. Kami yakini ini layak menjadi solusi dan motivasi masyarakat kita. Sejak awal Kades bisa mencari siapa yang layak. Karena Kades lah yang paling mengetahui kondisi masyarakatnya, jelas Dolly.

Disela Rakor Bupati juga minta Perangkat Desa agar membuat diagram tentang Tata Cara Pengurusan Administrasi di Kantor Pelayanan Publik, mulai dari awal hingga selesai. Karena dia menginginkan semua berjalan transparan tanpa ditutup-tutupi. Bila itu terlaksana, maka masyarakat pasti senang.

“Disaat Anggaran baik di Desa, Kecamatan atau Kabupaten banyak yang dipotong untuk penanganan Covid-19, kami minta agar para Pelayan Publik di Desa dapat memusyawarahkan secara benar terlebih dahulu terkait program apa yang menjadi prioritas untuk dilaksanakan sehingga program itu bermanfaat kepada masyarakat,” ujar Bupati seraya menyarankan agar di sektor Penguatan Ekonomi dan Pertanian yang lebih diprioritaskan.

Sebab tambah Dolly, sektor Penguatan Ekonomi memiliki peran krusial dalam hal ini di Bidang Pertanian. Program yang dilaksanakan juga harusnya sejalan dengan Pemkab Tapsel, imbuhnya.

Terakhir, Bupati berharap kiranya para Perangkat Desa bisa bersinergi dan miliki kesamaan pandangan dengan Pemkab Tapsel agar nantinya program prioritas bisa berjalan selaras, pungkasnya.

Sebelumnya, Kadis PMD Tapsel Muhammad Yusuf mengatakan bahwa selain membahas percepatan penyaluran dan pelaksanaan DD, kegiatan itu juga diadakan dalam rangka diskusi terkait penyempurnaan penganggaran sebesar 8 persen untuk penanggulangan Covid-19. Dia menjabarkan, untuk Kabupaten Tapsel sendiri, DD yang sudah dicairkan sebanyak 210 Desa dan Satu Desa yakni Desa Sorimanaon belum cair lantaran tersandung masalah.

“Jadi, Desa Sorimanaon itu Dana Desa dan Alokasi Dana Desa (ADD) itu belum bisa dicairkan,” tegasnya.

Untuk BLT yang bersumber dari DD lanjutnya, sudah masuk Rekening Desa hingga bulan Mei. Karena ketentuan saat ini BLT DD itu bisa diajukan selama Tiga bulan, maka kini pihaknya telah mengajukan ke KPPN untuk bulan ke Enam, ke Tujuh dan ke Delapan sekaligus. Sedang untuk ADD, itu sudah diajukan ke BPKPAD dan telah disalurkan sebanyak 92 Desa.

Sementara Desa yang memiliki Posko Covid-19, ada 218 Desa dan yang belum miliki ada 8. Untuk Desa yang memiliki Rumah Isolasi Mandiri ada 202 Desa dan yang belum miliki 24. Dari 202 Desa yang miliki Rumah Isoman Covid-19 itu, nyatanya yang memiliki perlengkapan tempat tidur hanya 164 Desa dan yang belum 62 Desa, paparnya.

Kemudian, yang miliki sarana penerangan untuk Rumah Isoman Covid-19, itu sebanyak 179 Desa dan Kelurahan yang belum memiliki 47 Deesa dan Kelurahan. Yang memiliki sarana kamar mandi ada sebanyak 156 Desa dan Kelurahan dan yang belum memiliki 70 Desa dan Kelurahan.

“Sampai hari ini juga kita telah selesaikan tahapan Indeks Desa Membangun (IDM) di seluruh Desa kita yang mana hasilnya sampai hari ini IDM kita masih memiliki 4 Desa yang sangat tertinggal yakni 3 di Aek Bilah dan 1 di Saipar Dolok Hole. Lalu, ada 37 Desa tertinggal, 146 Desa berkembang dan 14 Desa maju,” jelasnya. (BP/AA)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *