Uncategorized
Beranda » Berita » Hampir 2 Tahun Sekolah Belajar Daring dan Luring, Dinas Pendidikan Toba: Kita Takutkan Banyak Anak Putus Sekolah

Hampir 2 Tahun Sekolah Belajar Daring dan Luring, Dinas Pendidikan Toba: Kita Takutkan Banyak Anak Putus Sekolah

Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Toba. BP/Johan Pangaribuan

Toba-BP: Dinas Pendikikan Kabupaten Toba memiliki ketakutan pelajar di Kabupaten Toba akan putus sekolah karena terlalu lama tidak belajar tatap muka.

Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Kabid Dikdas) Dinas Pendidikan Kabupaten Toba Rikardo Hutajulu menjelaskan bahwa pelajar bisa jadi putus sekolah karena selama daring dan luring sulit memperoleh pembelajaran seperti sedia kala, sebelum pandemi Covid-19. Ia melihat kemungkinan pelajar sampai putus sekolah akibat terlalu lama belajar di rumah.

“Kami bahkan kuatir akan adanya anak sekolah yang putus sekolah. Dulu, anak sekolah putus sekolah karena tidak sanggup orang tua. Yang kami prediksi bahwa anak putus sekolah gara-gara kelamaan tidak masuk sekolah,” ujar Rikardo Hutajulu, Kamis (26/8/2021).

Apa Benar Tertelan Lebah Bisa Sebabkan Serangan Jantung?

Menurutnya, banyak faktor yang memungkinkan pelajar putus sekolah, misalnya kelengkapan sarana belajar di masa daring dan luring.

“Nah, sejak Maret 2020 sudah mulai. Adanya murid ini karena sinyal enggak dapat, jauh rumahnya, guru enggak pernah datang ke situ akhirnya enggak pernah belajar dia. Karena sudah terbiasa enggak belajar jadinya enggak sekolah,” sambungnya.

Dengan demikian, pihaknya meminta kepada Bupati Toba Poltak Sitorus agar segera menyelenggarakan pembelajaran tatap muka (PTM) dengan memperhatikan syarat yang termatub dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri.

“Makanya pernah kita bilang juga ke Pak Bupati agar dibuat tatap muka tentu dengan syarat yang ada. Maka, kita prioritaskan guru yang divaksin duluan. Sebenarnya sudah ada beberapa kecamatan yang masuk zona hijau, namun antar kecamatan tetap juga bisa saling kontak, itu yang kita takuti,” sambungnya.

Polisi Gagalkan Peredaran SIM Palsu di Medan

Hingga saat ini, mereka mengutamakan vaksinasi terhadap guru. Pasalnya, hal itu menjadi syarat utama berlangsungnya PTM di kemudian hari. Ia juga menyinggung soal vaksinasi bagi anak yang berumur 12 dan 15 tahun.

“Makanya kita tunggulah vaksinasi ini. Apalagi sekarang ini sudah ada kan vaksinasi anak. Maka, kami sampaikan ke Pak Bupati supaya umur yang 12 tahun dan umur 15 tahun karena mereka yang kelas terakhir dalam jenjang sekolah SD dan SMP. Supaya mereka dipersiapkan untuk melanjut ke jenjang berikutnya,” tuturnya.

Lebih lanjut, ia menguraikan bagaimana kesulitan yang dialami para pelajar di Kabupaten Toba selama menjalani pembelajaran dalam jaringan (daring) dan luar jaringan (luring).

“Bahwa pembelajaran daring ini hambatannya banyak; signal, orang tua yang tidak sanggup menyediakan gadget untuk anak, ada juga memang guru-guru kita yang memang belum menguasai penyajian materi dengan online,” tuturnya.

Selain itu, ia menguraikan soal para guru di Kabupaten Toba yang tidak sanggup menyajikan materi ajar yang menarik saat pembelajaran daring.

“Beberapa guru kita sudah dimonitoring dan banyak mereka yang mengajarnya begitu dan anak-anak tidak tertarik dengan bahan pembelajaran daring ini, difoto tugasnya lalu dikerjakan. Inilah yang kerap menyulitkan anak belajar,” tuturnya.

“Untuk kali ini, jawabannya harus tatap dan ini pun tatap muka ini sudah kita persiapkan guru-guru kita mendesain. Nah untuk mengejar ketertinggalan ini, karena ini ada kurikulum anti corona,” sambungnya.

Dengan demikin, pihaknya sudah membuat desain pembelajaran manakala PTM sudah diberlakukan.

“Kita harus mendesain pembelajaran. Misalnya selama ini ada 10 materi, maka harus didesain agar bisa memberikan materi tersebut sekaligus, ini harus didesain. Kita sudah pilih 10 desainer pembelajaran dan kita sudah buatkan pelatihan khusus buat para guru. Sebab, masih banyak guru kita yang gaptek. Ini harus secara perlahan kita lakukan,” pungkasnya. (BP/JP)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *