JAKARTA-BP: Wakil Presiden Jusuf Kalla menanggapi soal tudingan Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief terkait mahar politik yang diberikan Sandiaga Uno kepada PKS dan PAN agar bisa jadi cawapres Prabowo. JK mengatakan saat ia menjabat Ketum Golkar hingga mengikuti pilpres tiga kali, tidak ada istilah pemberian mahar politik.
“Saya tidak tahu (soal mahar politik). Tanya partai yang bersangkutanlah. Pada zaman saya pimpin partai tidak ada, waktu zaman saya tiga kali ikut tidak ada,” kata JK di Kantor Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Selasa (14/8).
Ia berkelakar mahar itu hanya untuk orang yang ingin menikah. Seorang yang hendak menikahi pasangannya harus memberikan mahar berupa sejumlah uang.
“Mahar itu kalau orang kawin. Itu maharnya simbolik sekian riyal atau tak ada yang tinggi-tinggi kalau mahar. Mana ada, tinggi Rp 1 miliar mahar, Rp 1 miliar kan ndak ada. Paling Rp 10 juta, Rp 20 juta,” kelakar JK sambil tertawa.
JK menilai, jika tudingan Andi benar adanya maka itu bukan merupakan mahar politik, melainkan dana untuk kampanye. Ia mengatakan, jadwal kampanye Pilpres 2019 semakin dekat dan parpol-parpol sedang bernegosiasi untuk biaya kampanye.
“Iya bisa dana kampanye. Karena kan masing-masing partai akan berkampanye, saya kira itu lebih banyak biaya kampanye. Saya lebih cenderung untuk bahwa mereka bernegosiasi untuk biaya kampanye,” ujar JK.
Sebelumnya, Andi membuat cuitan yang memicu kegegeran karena mengisyaratkan batalnya rencana koalisi Demokrat dengan Gerindra di Pilpres 2019. Andi menuding, mental Prabowo jatuh karena Sandiaga Uno menyiapkan uang untuk ‘membayar’ PKS dan PAN di Pilpres 2019.
Tudingan tersebut kemudian dibantah oleh Sandiaga Uno. Sandi mengakui, ia memang mengeluarkan dana dalam kontestasi Pilpres 2019. Namun, dana tersebut merupakan bagian dari biaya kampanye yang memang biasa dikeluarkan oleh kandidat baik dalam Pilkada maupun Pilpres.
Biaya kampanye itu, kata Sandi, diberikan kepada tim pemenangan Prabowo-Sandi. Selain itu, juga untuk bantuan kepada partai pengusung Prabowo-Sandi, termasuk PAN dan PKS. Akan tetapi, Sandi enggan menyebut nominal dana yang ia keluarkan.
Sumber: KUmparan (ES)
Komentar