Binjai-BP: Seorang siswa, sebut saja bernama Patile (Bukan nama sebenarnya-red) yang duduk di kelas X Sekolah SMA Negri 6 Binjai menerima perlakuan tidak baik dibuli oleh sejumlah Siswa-siswi hingga membuat korban takut untuk bersekolah.
Tidak aja mendapat poerlaku buruk pembulian, bahkan Patile yang menjadi korban juga dianiaya dan dipalak (Dikompas) oleh siswa disekolah tersebut, namun pihak guru BK membidangi bimbingan konseling bersama guru membidangi kesiswaan yang fungsinya melaksanakan bimbingan, pengarahan, pengendalian kegiatan siswa tidak efektip menjalankan tugasnya.
Hampir 2 minggu siswa korban pembulian tersebut tidak masuk untuk mengikuti pelajaran, dan bahkan persoalan tersebut sudah diketahui oleh Dedi Putrawan Surbakti, Yopi Rachmad dan Ipo selaku Guru BP dan Guru Kesiswaan disekolah tersebut, namun belum ada tindakan apapun dalam penyelesaian masalah.
Adanya informasi persoalan pembulian tersebut, BP mencoba konfirmasi dengan pihak Sekolah dalam permalalahan pembulian yang dialami korban Patile yang dilakukan oleh Siswa-siswi disekolah tersebut.
Kedatangan Wartawan ke Sekolah tersebut membuat pada Selasa (03/10/2022) kemarin ke tiga Oknum guru yang membidangi BP dan kesiswaan berang dan kepanasan yang konon bersikap arogan, bahkan konfirmasi yang disampaikan tidak di jawab.
Berawal dari konfirmasi kepada Dedi Putrawan Surbakti diruangan BP menjelaskan persoalan sebelumnya yang dialami korban tersandung perkelahian dan telah diselesaikan.
Namun tiba-tiba Yopi Rachmad masuk ke ruangan BP dan duduk sambil diperkenal kan oleh Dedi bahwa Ia nya guru membidangi ke siswaan disekolah tersebut.
Selanjutnya BP mengkonfirmasi Yopi Rachmad terkait sosok korban Patile selama belajar disekolah SMA Negri 6 Binjai, namun Oknum gfuru yang membidangi kesiswaan tersebut berkelik dan malah mengatakan ,”Maksut Bapak apa,” Katanya dengan sikap arogan sambil angkat kaki di tempat duduknya.
Tidak sampai disitu saja, Yopi Rachmad dengan aroganya mengatakan ,”mana surat tugas kalian, dan Saya tidak mau menjawab pertanyakan kalian, silah kan lapor ke Dinas,” Kata nya dengan nada geram.
Sementara Guru Ibu Ipo yang juga berada diruangan tersebut yang sedang bertugas mengambil dokumentasi Vidio mengunakan ponselnya sempat dipertanyakan buku tamu untuk di isi Wartawan, namun tiba-tiba Ipo malah melakukan penyerangan argumentasi mulut yang menyudutkan sejumlah Kru media yang berada diruangan BP Sekolah tersebut.
“Ini sekolah dunia pendidilkan, mengapa kalian bikin keribtan kemari,” Bentak Ipo yang juga tamap bersikap arogan nya hingga membuat suasana kisruh.
Bahkan Yopi Rachmad disela keributan berupaya menakut-nakuti Kru Wartawan yang sempat sempat mengatakan kalau dirinya juga berprofesi sebagai Wartawan dari aliansi Aji.
Melihat kondisi yang tidak kondusif, akirnya Kru Wartawan keluar dari ruangan berupaya konfirmasi kepada Kepala Sekolah SMA Negri 6 Binjai Sujarno
Sayangnya, Sujarno sedang tidak berada ditempat dan menburut Staf pegawai nya mengatakan kalau Kepala Sekolah sedang keluar.
Konfirmasi Kru Media BP berlanjut kepada Kepala Sekolah SMA Negri 6 Binjai terlkait pristiwa terjadinya pembulian pada se-orang Siswa melalui Via Whatssp telepon selulernya, yang mana Sujarno membalas ,”Saya sudah perintahkan BP untuk menindak lanjuti laporan orang tua Siswa, dan bersikap ramah terhadap tamu,” Tutur Sujarno singkat.
Sebelumnya Ibu korban T.Br.Manik (45) yang mengaku sebagai Ibu korban kepada Wartawan mengungkapakan ,”Saya di undang kesekolah, dan telah menyampaikan persoalan yang menimpa anak Saya kepada Pak Dedi guru BP nya, dan sudah dipanggil untuk menyelesaikan masalah, namun hingga kini belum dapat diselesaikan” Kata T.Br.Manik.
Ditambahkan Ibu korban lagi ,”Bahkan dalam pertemuan di hari Selasa Tanggal 03 Oktober 2022 kemarin kalau Pak Dedi berjanji akan datang kerumah untuk menemui anak Saya yang akan mempertanyakan peristiwa sebenarnya, namun setelah Kami tunggu seharian, Bapak Dedi tidak kunjung datang, sehingga persoalan ini entah bagaimana jadinya.
Dan anak saya saat ini mengalami trauma dan sering melamun dan bahkan tidak betah dirumah yang kami duga akibat permasalahan yang tak sanggup Ia terima” Ungkap T.Br.Manik sedih.
Tertutupnya memberikan penjelasan dan berprilaku arogan oleh 3 Oknum BP Sekolah SMA Negri 6 Binjai kepada Wartawan saat konfirmasi soal pristiwa pembulian pada seorang murid, kiranya menjadi perhatian serius buat Kadis Pendidikan Sumatra Utara dan perlu dilakukan poembinaan kalau guru adalah sosok impian dan menjadi panutan yang mampu membangun karakter diri yang baik.
Dengan sikap arogan dan tertutup dikonfirmasi dan perlu kiranya pihak Dinas Pendidikan melakukan Efaluasi dan Pembinaan Mental pada ke tiga orang Oknum guru tersebut dan bila perlu dilakukan mutasi ke sekolah lain, agar citra guru khususnya di SMA Negri 6 Binjai tidak tercoreng. (BP/RS)
Komentar