Daerah Kota Medan
Beranda » Berita » Program SIAP Cris Bank Indonesia Untuk Nasional Capai 21 Juta Pedagang, Medan 400 Ribu

Program SIAP Cris Bank Indonesia Untuk Nasional Capai 21 Juta Pedagang, Medan 400 Ribu

Direktur Keuangan PUD Pasar Medan Fernando Napitupulu didampingi Desi Senorita dari BI, Kepala Cabang I Agussyahputra dan tokoh pedagang saat foto bersama sosialisasi program SIAP Cris di Pusat Medan, Selasa (15/11/2022). BP/Erwan Ilyas

Medan-BP: Secara nasional program SIAP Cris Bank Indonesia (BI) belanja digital non tunai mencapai 21 juta orang. Untuk di Kota Medan sudah diikuti 400.000 orang pedagang.

Program pasar SIAP Cris ini sudah berlangsung di 5 pasar seperti pasar Pusat Pasar, Petisah, Sei Sikambing, Kampung Lalang dan Pasar Sukaramai. Untuk Pasar Sukaramai mulai tahun 2002 dan 2003, hampir 25 persen menggunakan Cris tersebut.

Hal itu dikatakan Kepala Implementasi Kebijakan Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumut Desi Senorita pada harianbatakpos.com disela-sela acara sosialisasi belanja elektronik Sehat, Inovativ, Aman (SIAP) Cris yang berlangsung di Pasar Pusat Pasar Medan, Selasa (15/11/2022).

Baliho Terduga Milik Global dan Sumo di Jalan Guru Patimpus Tak Ada Rekomendasi Izin dari Kelurahan? Ini Kata Kasi Trantib

Hadir pada acara itu Direktur Keuangan PUD Pasar Medan Fernando Napitupulu mewakili Dirut Suwarno, Kepala Cabang I Agussyahputra, Kepala Pasar Pusat Pasar Medan Khairul Azhar Daulay, Kapas Sukaramai Dicki Mandra, Kapas Timah Meiji, Kaur Penertiban Asri Mulyawan, ketua Appsindo Medan dan Sumut, H. Masrizal Mandai dan H. Agusmar, H. Erwin, H. Anif pengurus masjid Raya Pusat Pasar, pedagang serta undangan lainnya dan Kapas Cabang I.

Senorita dalam sambutannya menjelaskan, program SIAP Cris, adalah program Bank Indonesia bersama Kementrian Perdagangan untuk pasar tradisional secara nasional sebagai pilot proyek.

Sedang manfaat program Cris ini untuk pedagang dalam pembayaran non tunai ini, pedagang tidak perlu repot menyiapkan uang kembalian dan terhindar dari pembayan uang palsu.

Dijelaskannya, Bank Indonesia yang mengatur regulasi keuangan dan selaku bank Central yang mengatur peredaran uang di masyarakat.

Hasil Seleksi Administrasi Lelang Jabatan Eselon II Pemprov Sumut Resmi Diumumkan

Seiring dan perkembangan teknologi dan perubahan di masyarakat, jelas Senorita lagi, semuanya serba cepat dan praktis. Kalau dulu, pesan gojek harus datang ke pangkalan, mengambil dan mengirim uang datang ke bank. Sekarang sudah menggunakan aplikasi bangking dan pedagang sudah menggunakannya termasuk membeli mobil. Semua tinggal gunakan aplikasi.

“Bahkan jika pingin kusuk kita tinggal panggil langsung datang ke rumah, ‘ imbuh Senorita yang disambut antusias pedagang.

Cara pembayaran cris seribu rupiah sampai 10 juta. Ketik OK. Mobil banking. Masukkan pin. Scan cris. Uangnya masuk dalam beberapa jam untuk pedagang. Manfaat cris pedagang. Cermat dan tercatat untuk pedagang. Untuk itu, jelas Senorita lagi, pedagang siapkan FC KTP dan cris menghubungi semua dan pendaftaran gratis.

Senorita juga menghimbau kepada pedagang untuk memanfaatkan program belanja cris dengan sistem digitalisasi begitupun secara tunai juga masih banyak digunakan pedagang

Belanja Non Tunai

Direktur Keuangan PUD Pasar Medan Fernando Napitupulu mewakili Dirut Suwarno mengawali sambutan mengatakan, sosialisasi belanja elektronik ini sudah dilakukan di sejumlah Pasar PUD Pasar kalau bisa diprogramkan juga nantinya di seluruh Pasar menggunakan belanja non tunai sistem digitalisasi ini.

Fernando mengatakan, dalam mendukung kelancarannya, telah memberitahukan kepada Kepala Pasar dan Kepala Cabang agar progres belanja non tunai semakin berkembang pesat di pasar-pasar.
Program Cris ini juga dapat menekan inflasi.

Dirkeu PUD Pasar itu juga menyampaikan, Dirut PUD Pasar berhalangan datang karena ada kegiatan yang mendadak.

Fernando dipengunjung sambutannya sempat melantunkan sebuah pantun ” PUD Pasar jual mangga yang menjual ganteng dan manis, kata sambutan pun sudah habis, semoga sukses program Cris,” Imbuh Fernando yang disambut senyuman dan aplusan dari pedagang dan pengunjung.

Sementata Bang Anda dari Bank Indonesia, pada kesempatan itu juga menjelaskan kegunaan uang dan mencintai uang sebagai alat untuk pembayaran

Kita harus bangga dan paham rupiah. Mengenal, menjaga dan dilihat, diraba dan diterawang agar terhindar dari pembayaran uang palsu.

Ada 5 trik merawat uang, tambahnya, jangan dilipat, dicoret, disteplis, dibasahi dan jangan diremas.

Bagi pedagang yang mendapatkan uang yang sudah robek dengan kondisi 2/3 rusak, dapat menggantinya ke BI dengan nilai nominal yang sama pada saat jam kerja atau melalui website BI.

Hasil pantuan wartawan para pedagang juga terlihat antusias mendaftar mengikuti program SIAP Cris dan mendapat hadiah langsung beras dan sovenir dari BI. (BP/EI)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *