Jakarta-BP: Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) bidang Dakwah Cholil Nafis menyebut pelaku penembakan di kantor MUI pernah mengirim surat ancaman pembunuhan sebelum melakukan aksinya pada Selasa (2/5).
Cholil mengatakan pelaku tak hanya sekali mengirimkan surat ke MUI. Namun demikian, Cholil tetap meminta publik menunggu keterangan dari kepolisian yang menangani kasus ini.
“Sepertinya orang ini dulu pernah kirim surat ke MUI, dia mengaku mencari keadilan sebagai Tuhan. Ya, kita terima suratnya tapi menurut kami tak perlu ditanggapi,” kata Cholil saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (2/5).
Selanjutnya, pelaku tersebut menurutnya mengirimi surat ancaman. MUI menurutnya juga pernah melaporkan ancaman tertulis itu kepada aparat berwenang.
“Kemudian dia mengirim surat ancamannya bahwa dia akan menembak dan akan bawa pisau membunuh ke sekretariat MUI,” imbuhnya.
“Kemudian dia mengirim surat ancamannya bahwa dia akan menembak dan akan bawa pisau membunuh ke sekretariat MUI,” imbuhnya.
Cholil menyebut pelaku sudah berada di kantor MUI sekitar pukul 10.00 WIB. Pelaku kemudian melancarkan aksinya pada sekitar pukul 11.00 WIB.
Menurutnya, pelaku menembakkan airsoft gun ke pintu kaca MUI, imbasnya dua orang pegawai mengalami luka-luka.
Ia juga menyebut aksi itu dilakukan saat para pimpinan MUI tengah melakukan rapat rutin tiap Selasa. Cholil mengatakan rapat terus dilanjutkan lantaran saat itu pimpinan beranggapan kondisi sudah ditertibkan oleh petugas keamanan.
“Terus saja rapat, baru saja selesai jam 12, rapim rutin setiap Selasa,” ujarnya. (BP/CNN)
Komentar