Padangsidimpuan-BP : Pemerintah Kota (Pemko) Padangsidimpuan Provinsi Sumatera Utara (Sumut) mendapat Penghargaan Tingkat Nasional kategori Kabupaten/Kota yang tepat waktu Pendataan Keluarga 2023 dengan capaian 100 persen hingga batas 31 Oktober 2022.
Atas prestasi tersebut, Pemko Padangsidimpuan menerima Apresiasi Pelaksanaan Pemutakhiran Pendataan Keluarga 2023 (PK-23) dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat.
“Alhamdulillah, ini merupakan suatu capaian yang patut di syukuri,” kata Pj Wali Kota Padangsidimpuan Dr H Letnan Dalimunthe SKM, MKes usai menerima penghargaan tersebut di Menara Danareksa Jakarta, Selasa (28/11-23).
Dilansir dari Bagian Prokopim Setdako, Pj Wali Kota mengatakan, secara pribadi saya berterimakasih dan mengapresiasi Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota P. Sidimpuan dan para kader (petugas) yang telah bekerjasama dengan baik, terutama dalam program Keluarga Berencana dan penanganan Penurunan Kasus Stunting. Sehingga Pemutakhiran Data Keluarga dan kendala di lapangan bisa diselesaikan secara bersama-sama, ujarnya.
Mengacu pada lampiran Surat BKKBN Perwakilan Sumatera Utara Nomor: 1620/LP.03/J5/2023, Pemerintah Kota Padangsidimpuan meraih peringkat pertama untuk Provinsi Sumatera Utara.
“Semoga penghargaan ini bisa menjadi penyemangat, agar ke depan semua program bisa terus dijalankan lebik baik lagi, terutama program Keluarga Berencana untuk mencegah kasus stunting. Sehingga anak-anak menjadi generasi penerus Padangsidimpuan yang benar-benar dalam kondisi sehat,” tutup Pj Wali Kota Padangsidimpuan.
Sebelumnya, Kepala BKKBN Pusat, DR (HC), dr Hasto Wardoyo Sp.OG (K) dalam sambutannya mengapresiasi Pemerintah Daerah atas capaian Penanganan Stunting sehingga angka Prevalensi terendah.
“Untuk Kota Padangsidimpuan yang 100 persen penanganannya dibiayai oleh APBD kami sangat apresiasi,” ungkap Hasto.
Mengenai penanganan atau upaya menekan laju stunting di lapangan, menurutnya, sejak pranikah, tepatnya tiga bulan sebelum menikah, lebih dahulu dilakukan skrining dan pembekalan tentang kesehatan reproduksi terhadap pasangan yang akan menikah.
“Sehingga pada masa kehamilan, seorang ibu harus mengontrol perkembangan janin dalam kandungan dan memberikan asupan gizi sehingga janin tumbuh sehat,” jelasnya.
Hasto juga menjelaskan setelah seorang ibu melahirkan harus memperhatikan kondisi bayi dan memberikan Air Susu Ibu (ASI) serta asupan gizi yang baik, pungkasnya. BP/AA
Komentar