Ekonomi
Beranda » Berita » Kurangi Utang, Malaysia Batalkan Proyek Dengan China

Kurangi Utang, Malaysia Batalkan Proyek Dengan China

Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad

BEIJING-BP: Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad menyatakan tiga proyek yang bekerja sama dengan China akan dibatalkan. Pernyataan itu dia sampaikan saat melakukan kunjungan resmi ke China, seperti diwartakan AFP, Selasa (21/8/2018).

Dia mengatakan proyek dengan total senilai 22 miliar dollar AS atau Rp 320,8 triliun akan dibatalkan, sampai negaranya dapat membayar utang yang menyentuh 1 triliun ringgit atau Rp 3.500 triliun.

Proyek tersebut termasuk jalur kereta api yang menghubungkan pesisir timur Malaysia ke Thailand Selatan dan Kuala Lumpur, serta dua jalur pipa gas.

Cara Cek BPNT Juni 2025 di Situs Resmi Kemensos

“Saya menjelaskan mengapa kami tidak bisa mengeksekusi ECRL (East Coasr Rail Link),” katanya. “Ini karena pinjaman uang terlalu banyak, yang kami tidak mampu bayar, dan juga karena kami belum memerlukan proyek itu untuk saat ini,” ucap Mahathir.

“Masalah kami sekarang adalah bagaimana mengatasi defisit keuangan,” imbuhnya.

Proyek rel kereta api dipegang oleh perusahaan raksasa China Communications Construction Company, dan sebagian besar dibiayai oleh pinjaman dari Export-Import Bank of China.

Sementara itu, Kementerian Keuangan Malaysia pada Juli lalu menyebut, 88 persen dari biaya dua proyek pipa gas senilai 9,4 miliar ringgit atau Rp 33,4 triliun telah dibayarkan ke kontraktor China.

Bitcoin: Dari Sejarah hingga Potensi Masa Depan dalam Dunia Keuangan

Sekitar 13 persen proyek tersebut telah dikerjakan. Salah satu proyek pipa itu berada di negara bagian Sabah di pulau Kalimantan, dan satu lagi di semenanjung Malaysia mengarah ke negara bagian utara Kedah.

Mei lalu, Mahathir juga telah menangguhkan rencana proyek kereta cepat Singapura-Kuala Lumpur yang telah disepakati beberapa tahun lalu. Dia menilai proyek tersebut terlalu mahal.

Pada Senin (20/8/2018), Mahathir bertemu dengan Perdana Menteri China Li Keqiang. Dia meminta pemimpin China untuk membantu masalah fiskal yang membeli negaranya.

“Mungkin (China) dapat membantu kami dalam menyelesaikan masalah fiskal internal kami,” ucapnya.

Sumber: Kompas (ES)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Postingan Terpopuler

BatakPos TV

Kominfo Padang Sidempuan

Kominfo Padang Sidempuan