Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan performa mengesankan pada penutupan perdagangan sore ini. IHSG berhasil menguat sebanyak 21 poin atau 0,29%, menetap di angka 7.241,13. Data yang dikutip dari RTI menunjukkan pergerakan IHSG pada level tertingginya di 7.271,18 dan terendah di 7.205,75.
Pada sesi perdagangan hari ini, volume perdagangan saham mencapai angka yang signifikan, yaitu sebanyak 17,1 miliar dengan nilai turnover mencapai Rp 9,32 triliun. Frekuensi perdagangan saham mencapai 1,1 juta kali, menandakan aktivitas pasar yang cukup tinggi.
Sebanyak 228 saham terpantau menguat, memberikan warna positif pada pergerakan IHSG, sementara 281 saham mengalami penurunan. Sisanya, 257 saham stagnan dalam posisi yang tidak mengalami perubahan signifikan. Total Market Cap pada penutupan hari ini mencapai Rp 11.388 triliun.
Pasar saham hari ini menunjukkan dinamika yang cukup tinggi, mencerminkan ketidakpastian dan pergeseran kepentingan investor. Meskipun demikian, sentimen positif yang terlihat dari jumlah saham yang menguat dapat menjadi indikator kepercayaan investor terhadap kondisi pasar.
Sore ini, bursa saham Asia mengalami pergerakan yang beragam, mencerminkan ketidakpastian dan dinamika dalam situasi ekonomi global. Beberapa indeks utama di kawasan ini menunjukkan tren yang berbeda-beda.
Di Tokyo, Nikkei 225 index berhasil mencatat kenaikan sebesar 1,50%, menetap di level 35.577. Kinerja positif ini dapat mencerminkan sentimen yang mendukung di pasar saham Jepang, mungkin terkait dengan perkembangan ekonomi domestik atau faktor-faktor lain yang mendukung pertumbuhan.
Sementara itu, di Hong Kong, Hang Seng Index mengalami penurunan sebesar 0,35%, turun menjadi 16.244. Meskipun demikian, penurunan ini belum tentu mencerminkan keadaan ekonomi secara keseluruhan, karena pasar saham sering kali dipengaruhi oleh berbagai faktor termasuk geopolitik dan berita global.
Shanghai Composite Index, bursa saham di China, turun 0,16% menjadi 2.881. Penurunan ini dapat diatributkan pada berbagai faktor, termasuk kebijakan pemerintah atau faktor-faktor internal yang memengaruhi pergerakan pasar di negara tersebut.
Straits Times Index di Singapura juga mengalami pelemahan, turun 0,30% menjadi 31.191. Meskipun Singapura sering dianggap sebagai pusat keuangan regional, pergerakan indeks ini menunjukkan bahwa tidak ada pasar yang imun terhadap ketidakpastian global.
Komentar