Kisah yang menghebohkan melibatkan siswi SMK di Majene, Sulawesi Barat, yang setelah menang lomba seharusnya mendapatkan hadiah senilai Rp10 juta, tetapi kenyataannya hanya mendapat selembar kertas, menjadi pusat perhatian dan perbincangan di media sosial. Siswi tersebut akhirnya memberikan klarifikasi atas peristiwa ini setelah kasus tersebut viral.
Pada Senin (15/1/2024), kakak sang siswi mengungkapkan kronologi lengkap insiden tersebut melalui unggahan di Facebook. Menurut kakaknya, sang adik seharusnya menerima hadiah Rp10 juta setelah memenangkan lomba pada 12 Desember 2023, namun yang diterima hanyalah selembar kertas, dilansir dari Jalan Tikus.
Pihak sekolah, ketika ditanya terkait hadiah, justru melepas tanggung jawab dan tidak memberikan penjelasan mengenai keberadaan uang hadiah sang siswi. Sang adik bahkan merasa diintimidasi ketika mencoba mencari tahu lebih lanjut tentang keberadaan uang tersebut.
Nhurul, kakak sang siswi, menyatakan bahwa keluarga mereka telah mengikhlaskan uang tersebut dan tidak akan menerimanya jika nantinya diberikan. Yang mereka harapkan hanyalah permintaan maaf dari pihak sekolah atas sikap guru yang terlibat dalam intimidasi terhadap sang adik.
Siswi dari SMKN 2 Majene sebelumnya berpartisipasi dalam lomba Sayyang Pattudu selama Celebes Heritage Festival beberapa minggu yang lalu. Meskipun pemenang pertama dijanjikan hadiah sebesar Rp10 juta, namun tampaknya hadiah tersebut belum diterima hingga saat ini.
Pihak kepala sekolah, Nurdin Sanuddin, memberikan tanggapan terkait polemik hadiah lomba tersebut. Menurutnya, hadiah sebesar Rp10 juta telah dipotong pajak lima persen, dan sisanya, yakni Rp9,5 juta, berada di bawah pengelolaan Pembina Kesenian. Nurdin memberikan rincian biaya yang diperlukan dalam kegiatan lomba dan menjelaskan rencananya untuk mengundang orang tua siswa dan peserta lomba guna menjelaskan secara lebih rinci terkait polemik hadiah tersebut.
Komentar