Berita duka kembali menyelimuti tanah air, khususnya di Jawa Barat, dengan kepergian salah satu ulama besar, Prof Dr. KH. Abdul Syakur Yasin, MA, yang akrab disapa Buya Syakur. Kabar meninggalnya Buya Syakur pertama kali tersebar melalui akun Twitter NU Online pada Rabu (17/1/2024), meninggalkan kesedihan mendalam bagi banyak pihak.
“Innna lillahi wa inna ilaihi rajiun. KH Syakur Yasin atau yang akrab dikenal Buya Syakur wafat pada Rabu (17/1/2024) pukul 02.00 WIB dinihari tadi di Rumah Sakit Mitra Plumbon, Cirebon, Jawa Barat,” demikian cuitan yang membuat gempar kalangan warganet.
Bentuk dukacita dari masyarakat pun mengalir deras di kolom respons cuitan tersebut. Warganet menyampaikan doa-doa terbaik untuk sang ulama, dilansir dari Suara.com.
“Turut prihatin dan berdukacita. Innalillahi wa inna ilaihi roji’uun. Allahummaghfirlahu warhamhu wa’afihi wa’fu anhu waj’alil jannata matswahu. Amin,” ungkap salah satu warganet.
“Innalillahi wainnailahi rojiun …..semoga husnul khotimah,” tambah yang lain, mengekspresikan kesedihan mereka.
“Kehilangan salah satu kiai dan ustaz yg ceramahnya adem, lemah lembut, dan menyebarkan kasih,” kata seorang warganet, mengingatkan pada warisan positif yang ditinggalkan Buya Syakur.
Tidak hanya mengenang sisi spiritual, NU Online juga menyoroti sikap tenang Buya Syakur di tengah kritik pedas yang kerap menyertainya. “Sekalipun kritik datang bertubi-tubi atas pemikirannya yang menurut sebagian orang kontroversial, Buya Syakur tetap menanggapinya secara santun dan tersenyum,” ungkap NU Online.
Terlepas dari pemikirannya yang kerap kontroversial, Buya Syakur juga dikenal sebagai pengasuh Pondok Pesantren Cadangpinggan, Kecamatan Kertasmaya. Ia meninggalkan dunia pada usia 75 tahun, menutup mata untuk selamanya pada tanggal 17 Januari 2024.
Buya Syakur, yang lahir pada 2 Februari 1948 di Tulunggagung, Kecamatan Kertasmaya, Indramayu, meninggalkan legacy keilmuan dan spiritual yang dikenang oleh banyak orang. Semoga amal ibadahnya diterima di sisi Allah dan mendapatkan tempat yang layak di surga. Selamat jalan, Buya Syakur Yasin.
Komentar