Jakarta, Batak Pos – Cawapres nomor urut 02, Gibran Rakabuming Raka, memberikan tanggapan singkat terhadap pendapat capres nomor urut 03, Ganjar Pranowo, mengenai aturan yang tidak mewajibkan capres-cawapres yang memiliki jabatan pemerintahan untuk mundur saat berkontestasi di Pemilu.
Dilansir dari TribunSolo, Ganjar menyatakan bahwa mundur dari jabatan pemerintah ketika menjadi capres-cawapres merupakan pilihan yang bagus. Gibran, sebagai pasangan Prabowo Subianto, berterima kasih atas pendapat Ganjar.
“Ya terima kasih masukannya,” kata Gibran saat ditemui di Balai Kota Solo, Jumat (19/1/2024).
Ganjar juga menyarankan agar capres-cawapres yang masih menjabat di pemerintahan bisa mengambil cuti atau mundur untuk memastikan kelancaran kontestasi Pemilu 2024.
“Mundur itu pilihan paling bagus, karena itu akan jadi fair,” ujar Ganjar saat berkunjung ke Ngawi, Jawa Timur, Kamis (18/1/2024).
Menurut Ganjar, keputusan untuk tidak mundur dapat menimbulkan risiko dan mempengaruhi kualitas demokrasi.
“Karena kemarin ketentuan tidak mundur, maka kita akan memasuki situasi yang penuh risiko, rasanya ketentutan tidak harus mundur itu, sedang diambil sebuah risiko,” tambahnya.
Ganjar mengacu pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 53 Tahun 2023, khususnya pasal 18, yang menyatakan bahwa pejabat negara yang mencalonkan diri sebagai capres atau cawapres harus mengundurkan diri dari jabatannya, kecuali beberapa jabatan tertentu.
Saat ini, hanya dua kontestan Pemilu 2024 yang tidak terikat dengan jabatan pemerintahan, yaitu Ganjar dan Anies Baswedan. Sementara empat kontestan lainnya masih menjabat dalam berbagai posisi pemerintahan, termasuk Gibran yang saat ini menjabat sebagai Wali Kota Solo.
Ganjar juga memberikan tanggapan terkait permintaan PDIP Solo kepada Gibran untuk mundur dari jabatannya sebagai Wali Kota Solo. Ganjar menyatakan bahwa jika tidak mundur, risikonya harus dihadapi oleh Gibran.
“Makanya itu kalau konsekuensinya tidak mundur, risikonya diambil,” ucap Ganjar.**
Komentar