Pemerintah Indonesia tengah menjajaki konsep bank biru atau “Blue Bank” yang akan fokus memberikan pembiayaan untuk proyek di sektor kelautan. Langkah ini diambil karena ekonomi berbasis kelautan dinilai memiliki potensi besar untuk mendukung perekonomian tanah air.
Pada Konferensi Bali Ocean Days di Jimbaran, Kabupaten Badung, Bali, Jumat, Deputi Kedaulatan Maritim dan Energi Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) Jodi Mahardi menyatakan, “Kami perlu membahas pembentukan adanya Blue Bank.” Ia juga menambahkan bahwa konsep tersebut telah diterapkan di Seychelles, negara di kawasan Afrika Timur, yang memiliki lembaga jasa keuangan atau bank khusus yang memberikan pendanaan untuk usaha kelautan.
Konsep Blue Bank dianggap sebagai salah satu inovasi dalam pembiayaan sektor ekonomi biru. Meskipun belum ada bank atau lembaga jasa keuangan yang fokus dalam pembiayaan tunggal untuk sektor kelautan di Indonesia, Jodi Mahardi menyebut bahwa bank BUMN atau bank Himbara sudah memiliki instrumen pendanaan melalui Merah Putih Fund yang dapat diarahkan untuk pembiayaan sektor kelautan.
“Kantor kami sekarang sedang menjajaki kemungkinan kolaborasi Merah Putih Fund untuk sektor kelautan,” tambahnya.
Pemerintah juga telah mengambil langkah inovatif lainnya dalam mendukung pembiayaan ekonomi biru, seperti penerbitan obligasi biru pemerintah atau “blue bond”. Obligasi biru ini ditawarkan kepada publik di pasar obligasi Jepang senilai 20,7 miliar yen atau setara 150 juta dolar AS pada Mei 2023, dengan dukungan Badan PBB untuk Program Pembangunan (UNDP).
Jodi Mahardi berharap bahwa pembiayaan inovatif ini dapat mendukung pertumbuhan ekonomi sambil tetap memperhatikan ekologi, terutama dalam sektor kelautan. Selain itu, ia menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat dan organisasi swadaya masyarakat (NGO) dalam mendukung inisiatif sektor kelautan.
“Kolaborasi itu bagus karena tidak hanya top-down dari pemerintah ke masyarakat, terutama dari sektor kelautan dan masyarakat pesisir, tapi kami butuh masukan dari NGO dan komunitas,” ujarnya.
Proyeksi Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) menunjukkan bahwa nilai tambah ekonomi berbasis perairan atau ekonomi biru di Indonesia dapat mencapai sekitar 30 triliun dolar AS pada tahun 2030. Forum Bali Ocean Days juga diharapkan mendorong lahirnya gerakan sosial dan kesadaran terkait lingkungan untuk menjaga ekosistem laut yang memainkan peran penting dalam melestarikan kehidupan di bumi.
Komentar