Kerajaan Terbesar di Nusantara dan Jejak Peninggalannya
Nusantara merupakan pulau dengan wilayah yang luas. Dengan keberagaman budaya dan sejarahnya yang kaya, Nusantara pernah menjadi panggung bagi berbagai kerajaan dan kesultanan megah yang menciptakan jejak besar dalam sejarah wilayah ini.
Berikut adalah daftar beberapa kerajaan dan kesultanan terbesar di Nusantara masa lampau yang menandakan kejayaan dan kearifan yang dimiliki.
Daftar Kerajaan Paling Berkuasa di Nusantara pada Zamannya
Kerajaan Sriwijaya (7-14 M)
Kerajaan Sriwijaya, yang berpusat di Sumatera adalah salah satu kerajaan maritim terbesar di Nusantara. Berdiri pada abad ke-7 M, Sriwijaya menjadi pusat perdagangan dan kebudayaan di Asia Tenggara. Wilayah kekuasaannya melibatkan pulau-pulau sekitarnya, bahkan hingga Semenanjung Malaya. Sriwijaya dikenal sebagai pusat agama Buddha Mahayana dan menyumbang pada perkembangan seni dan sastra.
Kerajaan Majapahit (13-16 M)
Majapahit adalah salah satu kerajaan terbesar di Indonesia yang berdiri pada abad ke-13 M. Berpusat di Jawa Timur, Majapahit dikenal karena keberhasilannya menguasai wilayah yang luas, termasuk Bali, Sumatera, dan Kalimantan. Di bawah pimpinan Hayam Wuruk dan Gajah Mada, Majapahit mencapai puncak kejayaannya. Kerajaan ini juga terkenal akan kebijakan ekonomi, sistem pemerintahan, dan seni dan sastra yang berkembang pesat.
Kesultanan Aceh (16-20 M)
Kesultanan Aceh yang berpusat di Aceh, Sumatera, merupakan pusat kekuatan Islam di Nusantara pada masa itu. Kesultanan ini berperan dalam penyebaran Islam di wilayah-wilayah sekitarnya dan memiliki pengaruh besar dalam perdagangan internasional. Aceh menjadi pusat perdagangan rempah-rempah dan emas, dan menjadi pelabuhan utama bagi pedagang dari Timur dan Barat.
Kesultanan Banten (16-19 M)
Kesultanan Banten, yang terletak di ujung barat Pulau Jawa, memiliki posisi strategis sebagai pusat perdagangan. Kesultanan ini tumbuh pesat di bawah Sultan Ageng Tirtayasa. Banten menjadi pusat peradaban Islam dan perdagangan dengan wilayah-wilayah seperti Gujarat dan Timur Tengah. Kejayaan Banten juga terkait erat dengan perkembangan seni dan kebudayaan.
Kesultanan Mataram (16-18 M)
Kesultanan Mataram, terutama di bawah Sultan Agung, mencapai puncak kejayaannya pada abad ke-17. Berpusat di Jawa Tengah, Kesultanan Mataram memiliki pengaruh besar di Pulau Jawa dan sekitarnya. Meskipun mengalami perpecahan menjadi Mataram Kartasura dan Mataram Ngayogyakarta, kesultanan ini memiliki warisan seni dan budaya yang monumental.
Kesultanan Ternate dan Tidore (15-18 M)
Kesultanan Ternate dan Tidore berada di Kepulauan Maluku dan menjadi pusat perdagangan rempah-rempah. Kedua kesultanan ini bersaing ketat untuk mengendalikan perdagangan cengkeh dan pala. Pada saat tertentu, Ternate dan Tidore bersatu melawan invasi Portugis dan Belanda, menciptakan periode ketenangan sementara di kawasan Maluku.
Kerajaan dan kesultanan terbesar di Nusantara masa lampau menandakan keberagaman dan kekayaan sejarah budaya di wilayah ini. Peran mereka dalam perdagangan, penyebaran agama, dan perkembangan seni dan sastra memperkaya lanskap sejarah Nusantara. Meskipun masa kejayaan mereka telah berakhir, warisan dan jejak peradaban mereka masih dapat ditemukan dalam bentuk budaya, arsitektur, dan tradisi di Indonesia yang kita kenal saat ini.
Sumber: nasional.okezone.com, kumparan.com
Komentar