Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis ini berpotensi mengalami pergerakan mendatar atau sideways, dengan fokus pasar tertuju pada rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang akan segera dilaporkan.
IHSG dibuka dengan pelemahan sebesar 12,29 poin atau 0,17 persen ke level 7.215,53. Sementara itu, Indeks LQ45, yang mencakup 45 saham unggulan, turun 2,80 poin atau 0,29 persen ke posisi 963,44.
Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas, Fanny Suherman, menyatakan bahwa IHSG hari ini kemungkinan akan bergerak mendatar menunggu data ekonomi AS, termasuk Gross Domestic Product (GDP) dan Personal Consumption Expenditures (PCE) Price Index yang akan dirilis pada pekan ini. Dia menjelaskan bahwa level resistance berada di kisaran 7.280-7.320, sedangkan level support berada di 7.150-7.200.
Dari luar negeri, AS dijadwalkan akan melaporkan data GDP dan Core PCE secara berurutan pada Kamis dan Jumat pekan ini. Sementara itu, sentimen positif mendukung pergerakan indeks di Asia, dengan optimisme terkait dukungan pemerintah China untuk pasar saham.
Perkembangan ekonomi global juga menjadi sorotan, dengan surplus neraca perdagangan Jepang yang mencapai 62,1 miliar dolar AS. Investor juga memperhatikan rilis data Manufacturing PMI zona Euro, Jerman, Perancis, dan Inggris, serta pertemuan kebijakan bank sentral Eropa (ECB).
Meskipun sebagian besar indeks Wall Street mengalami kenaikan pada Rabu, IHSG kemungkinan akan bersifat cenderung mendatar menjelang rilis data ekonomi AS yang dapat mempengaruhi sentimen pasar global. Indeks Nikkei melemah, sementara Hang Seng dan Shanghai menguat. Para investor tetap waspada terhadap potensi ketidakpastian pasar selama periode politik dan geopolitik global.
Komentar