Ekbis
Beranda » Berita » Saham Blue Chip Proyeksikan Menopang Pasar Saham Indonesia di Semester II 2024

Saham Blue Chip Proyeksikan Menopang Pasar Saham Indonesia di Semester II 2024

Saham Blue Chip Proyeksikan Menopang Pasar Saham Indonesia di Semester II 2024

Head of Research Team PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Robertus Hardy, memproyeksikan bahwa saham-saham blue chip atau unggulan akan menjadi penopang pasar saham Indonesia pada semester II 2024.

Dalam acara Media Day berjudul “2024 Capital Market: Forthcoming Bright Futures” di Jakarta, Rabu, Robertus Hardy menyatakan, “Meski ada peluang BREN dan AMMN masuk ke indeks LQ45, mungkin rebalancing akhir bulan ini. Ada peluang terjadinya pergeseran momentum, investor berpotensi kembali kepada saham-saham blue chip yang sudah teruji secara operasional dan finansial, serta memiliki valuasi yang atraktif.”

Robertus Hardy memperkirakan bahwa investor domestik masih akan menjadi penopang Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), dan total kapitalisasi saham emiten blue chip terhitung masih kecil, sehingga masih memiliki potensi pertumbuhan yang besar.

Minyak Mentah Indonesia Anjlok ke USD 62,75 per Barel, Dipicu Stok AS dan Produksi OPEC

Dia menjelaskan bahwa lima saham blue chip terbesar di Indonesia, yaitu BBCA, BREN, BBRI, BYAN, dan BMRI, memiliki kapitalisasi pasar hanya sebesar 273 miliar dolar AS, atau di bawah lima perusahaan terbesar di bursa Korea Selatan, Jepang, dan India, masing-masing sebesar 628 miliar dolar, 672 miliar dolar, dan 691 miliar dolar.

“Total kapitalisasi pasar saham lima emiten terbesar di pasar saham Indonesia lebih kecil dibandingkan pasar saham Asia lain seperti Korea Selatan, Jepang, dan India,” tambah Robertus.

CEO Mirae Asset Sekuritas, Tae Yong Shim, menambahkan bahwa prediksi positif tersebut sejalan dengan proyeksi pelonggaran kebijakan suku bunga global dan kondisi politik yang diprediksi akan berjalan aman dan damai pada 2024.

Dengan kondisi tersebut, ia meyakini iklim investasi akan lebih baik pada tahun ini. Pada tahun lalu, pasar modal domestik mencatat arus keluar dana investor asing senilai Rp6 triliun, yang mana rata-rata nilai transaksi harian saham (RNTH) tahun lalu turun menjadi Rp11 triliun dari sebelumnya Rp15 triliun pada 2022.

Indonesia Gandeng Belanda Perkuat Hortikultura dan Modernisasi Pertanian

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Postingan Terpopuler

BatakPos TV

Kominfo Padang Sidempuan

Kominfo Padang Sidempuan