PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mencatat pencapaian positif dengan pertumbuhan pendapatan bunga bersih (Net Interest Income/NII) sebesar 17,5 persen secara tahunan (Year on Year/YoY), mencapai Rp75,4 triliun sepanjang tahun 2023. Hal ini diumumkan oleh Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur BCA, dalam Paparan Kinerja BCA Tahun 2023 di Jakarta pada hari Kamis.
“Pendapatan bunga bersih BCA tumbuh 17,5 persen YoY menjadi Rp75,4 triliun di sepanjang 2023. Sementara itu, pendapatan selain bunga tumbuh 5,5 persen YoY menjadi Rp23,9 triliun, sehingga total pendapatan operasional mencapai Rp99,3 triliun atau naik 14,4 persen YoY,” ungkap Jahja Setiaatmadja.
Dengan pertumbuhan yang signifikan ini, laba bersih BCA dan entitas anak berhasil mencatatkan pertumbuhan sebesar 19,4 persen YoY, mencapai Rp48,6 triliun sepanjang tahun 2023.
Di sektor pendanaan, total Dana Pihak Ketiga (DPK) BCA mengalami kenaikan sebesar 6 persen YoY, mencapai Rp1.102 triliun. Hal ini mendorong kenaikan total aset BCA sebesar 7,1 persen YoY menjadi Rp1.408 triliun. Dana giro dan tabungan (CASA) memberikan kontribusi sekitar 80 persen dari total DPK.
Pada tahun 2023, total volume transaksi yang diproses oleh BCA meningkat sebesar 25,1 persen YoY, mencapai 30,1 miliar transaksi. Mobile banking menjadi kanal dengan pertumbuhan volume transaksi tertinggi, naik 41,6 persen YoY.
Jumlah nasabah BCA juga mencapai 31 juta per Desember 2023, menandai pertumbuhan dua kali lipat dalam lima tahun terakhir.
Dalam mendukung program kesehatan, BCA menjadi mitra pendanaan senilai 1 juta dolar AS dalam program percepatan penurunan stunting yang diinisiasi oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Selain itu, BCA terus berkomitmen untuk mendukung pendidikan dengan menyediakan beasiswa dan pelatihan bagi mahasiswa. Hingga tahun 2023, Beasiswa Bakti BCA telah diberikan kepada sekitar 7.500 mahasiswa sejak tahun 1999.
BCA juga aktif dalam edukasi literasi finansial, menjangkau sekitar 300.000 orang pada tahun 2023, dan menyelenggarakan pelatihan bagi lebih dari 100 guru di 33 sekolah di wilayah Indonesia timur.
Komentar