Pada awal pekan, nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS mengalami kenaikan saat pasar menantikan rilis data inflasi domestik untuk Januari 2024. Pada penutupan perdagangan Senin, rupiah menanjak 15 poin atau 0,09 persen menjadi Rp15.810 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.825 per dolar AS. Menurut analis pasar uang Bank Mandiri, Reny Eka Putri, pergerakan rupiah saat ini dipengaruhi oleh perkembangan dan kondisi eksternal serta domestik.
Dari sisi domestik, pasar menantikan rilis data inflasi domestik yang diperkirakan tetap terkendali di kisaran 2-3 persen, serta pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan IV-2023 yang diperkirakan sekitar 5 persen. Investor juga mengamati hasil pemilu pada pertengahan Februari 2024. Dari sisi eksternal, fokus utama pasar adalah kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) terkait waktu penurunan suku bunga, serta rilis data tenaga kerja pada akhir minggu ini.
Sementara itu, Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Senin naik ke level Rp15.825 per dolar AS dari sebelumnya Rp15.829 per dolar AS. Pergerakan ini mencerminkan antisipasi pasar terhadap sejumlah faktor eksternal dan domestik yang memengaruhi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Komentar