MEDAN-BP: Kendati Anda sudah mobilisasi gaya hidup sehat seperti mengkonsumsi makanan sehat dan berolahraga, hal tersebut akan percuma jika Anda masih merokok.
” Yang namanya lifestyle itu mesti multiaspek. Bukan cuma masalah istirahat cukuplah, berolahraga cukuplah, minum cukuplah. Tetapi segi gaya hidup beda mesti dipenuhi, ” kata dr. Agus Dwi Susanto, Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI).
Menurut Agus, jika berolahraga atau makan dengan baik akan tetapi masih merokok, hal tersebut dapat beresiko pada kesehatan.
” Jika dia tetap merokok, itu tetap saja beresiko. Ada lebih dari 6000 bahan kimia, yang jika masuk ke dalam badan penyakit beresiko, ” kata Agus.
Hingga, kendati seseorang melakukan olahraga dan memiliki konsumsi nutrisi yang bagus, dengan merokok sama dengan dengan memberikan konsumsi toksin.
” Jika toksin dikit demi sedikit, makin lama bisa saja banyak. Jika banyak bisa saja penyakit. Dimulai dari kanker, penyakit jantung koroner, stroke, bahkan dapat beresiko infeksi. ”
Agus menambahkan , setiap isapan asap rokok melemahkan metode silia yang berada di aliran napas. Proses ini membuat rambut getar itu tidak berjalan.
” Ini memudah kan kuman untuk masuk dan menaikkan resiko terkena infeksi, juga menaikkan seseorang terkena tuberkulosis, ” tutup Agus.
Sekalinya rokok itu ialah tembakau asli yang dilinting, tetap saja dapat beresiko buat paru-paru seseorang .
” Semua rokok mengandung beberapa zat yang beracun. Sama dengan, ” kata dr. Erlina Burhan dari PDPI, sewaktu dijumpai setelah pertemuan wartawan World Tuberculosis Day 2018.
Sama dengan Agus, Erlina mengatakan jika asap rokok sanggup melumpuhkan pertahanan metode pernafasan.
” Makan ya orang yang merokok batuk-batuk selalu. Itu karena aliran napasnya iritasi, ” jelas Erlina.
Menurut Erlina, sekalinya sebagian orang tua yang merokok linting memiliki usia panjang, perihal tersebut tetap mempunyai pengaruh jika dia berhenti merokok.
” Jika sudah tidak merokok umurnya lebih panjang lagi, ” kata Erlina sekalian ketawa.
Sumber: Idnews (ES)
Komentar