Daerah Hiburan Nasional Selebritis
Beranda » Berita » Pengalaman Menarik Seorang WNI sebagai Guru TK di Jerman: Gaji Tinggi, Udara Bersih, hingga Cuti 30 Hari

Pengalaman Menarik Seorang WNI sebagai Guru TK di Jerman: Gaji Tinggi, Udara Bersih, hingga Cuti 30 Hari

Kisah menarik datang dari Vicky Nastasha, seorang Warga Negara Indonesia (WNI) yang bekerja sebagai guru TK di Jerman, dilansir dari  Insertlive .

 

Pengalaman Vicky ini membawa banyak kelebihan, dan berikut adalah beberapa hal yang diungkapkan olehnya:

Mentan Temukan Pupuk Palsu Rugikan Petani Rp3,2 Triliun

 

  1. Gaji Tinggi: Vicky mengungkap bahwa guru TK di Jerman memiliki gaji awal mulai dari 3.000-3.500 euro per bulan, setara dengan Rp50 hingga Rp60 juta. Meskipun nominalnya bervariasi di setiap daerah, gaji ini dianggap cukup menggiurkan.

 

  1. Kualitas Udara yang Baik: Vicky menyoroti kualitas udara yang baik di Jerman. Masyarakatnya tidak membakar sampah di halaman rumah, dan transportasi umum serta kebiasaan jalan kaki membuat polusi udara minim. Hal ini menjadi salah satu keuntungan bekerja di negara dengan udara bersih.

 

  1. Cuti 30 Hari: Sebagai guru TK di Jerman, Vicky mendapatkan hak cuti selama 30 hari, di luar tanggal merah. Selain itu, mereka juga mendapatkan Tunjangan Hari Raya (THR) yang diberikan pada Hari Natal, yang disebut 13 Monatsgehalt.

 

Ramalan Zodiak Hari Ini 10 Juli 2025, Simak Peruntungan Berdasarkan Astrologi

  1. Kemudahan Keliling Eropa: Vicky menyebutkan bahwa sebagai bonus, menjadi guru TK di Jerman memberikan kemudahan untuk keliling Eropa. Keberadaan negara-negara yang berdekatan memudahkan untuk menjelajahi berbagai destinasi di Eropa.

 

  1. Peluang Besar sebagai Guru TK: Vicky menekankan bahwa peluang menjadi guru TK di Jerman sangat besar karena jumlah peminatnya yang sedikit. Hal ini membuka kesempatan bagi para pendidik untuk menjalani profesi dengan lingkungan kerja yang menarik.

Pengalaman Vicky sebagai guru TK di Jerman tidak hanya menyuguhkan gaji tinggi, tetapi juga kualitas hidup yang baik, cuti yang memadai, dan kesempatan untuk menjelajahi Eropa. Bagi diaspora Indonesia, cerita ini dapat menjadi inspirasi dan gambaran mengenai kehidupan kerja di luar negeri.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *