Mancanegara Sejarah
Beranda » Berita » Sejarah Peradaban Sungai Nil dan Berbagai Peninggalannya

Sejarah Peradaban Sungai Nil dan Berbagai Peninggalannya

Sungai Nil merupakan sungai terpanjang di dunia, sungai ini telah memainkan peran sentral dalam pembentukan dan perkembangan peradaban kuno Mesir. Dengan aliran air yang subur dan siklus banjir tahunan yang teratur, Sungai Nil menjadi tulang punggung bagi peradaban yang menakjubkan.

 

Peradaban Lembah Sungai Nil dapat dilacak sejak 3.150 tahun sebelum masehi (SM). Berbagai peninggalan peradaban Lembah Sungai Nil, mulai dari relief tulisan Hieroglyph hingga piramida masih dapat ditemukan sampai sekarang.

PM Malaysia Tanggapi Demo Mundur, Tekankan Demokrasi dan Dialog Publik

 

Kehidupan di Pemukiman Awal (Sekitar 5000 SM – 3100 SM)

Pada awalnya, manusia hanya tinggal di tepian Sungai Nil sebagai pemukiman kecil. Mereka memanfaatkan sumber daya sungai untuk bertahan hidup, seperti ikan, air, dan tanah yang subur. Tanah yang subur ini kemudian membantu pertanian tumbuh dengan subur ketika manusia mulai mengembangkan sistem irigasi sederhana.

 

Peradaban Mesir Kuno (3100 SM – 30 SM)

Sungai Nil menjadi tulang punggung peradaban Mesir kuno. Keberhasilan pertanian dan kehidupan sehari-hari masyarakat Mesir sangat tergantung pada siklus banjir tahunan yang teratur, yang membawa lumpur subur dan menyuburkan tanah di sepanjang lembah sungai. Dalam suasana ini, Mesir mengembangkan sistem pertanian dan pertukaran barang yang makmur.

Trump Fasilitasi Gencatan Senjata Thailand-Kamboja, Konflik Perbatasan Asia Tenggara Mulai Reda

 

Selama periode ini, muncul budaya dan tradisi religius yang monumental. Konsep kehidupan setelah mati, piramida, dan kompleks makam menjadi karakteristik khas peradaban Mesir. Nil menjadi simbol kehidupan dan kematian, membentuk tatanan sosial dan spiritual masyarakat Mesir kuno.

 

Peninggalan Peradaban Mesir Kuno

1.     Kepercayaan Politeisme

Kepercayaan yang dianut masyarakat Mesir Kuno ialah politeisme, percaya kepada banyak dewa. Dewa tertinggi dalam kepercayaan masyarakat Mesir Kuno ialah Dewa Ra atau Dewa Matahari. Bangsa Mesir Kuno percaya bahwa rajanya, Firaun merupakan pemimpin yang dilindungi oleh Dewa Horus.

 

2.     Tulisan Hieroglyph

Masyarakat Mesir Kuno mengenal bentuk tulisan yang disebut hieroglyph, aksara berbentuk gambar. Warisan budaya ini banyak ditemukan di dinding piramida, tugu obelisk, hingga peninggalan daun papyrus.

 

3.     Kalender Mesir Kuno

Kalender ini mengikuti bintang Sirius ini menjadikan 1 tahun sebanyak 12 bulan. Setiap bulan sejumlah 30 hari. Oleh karena itu, jumlah perhitungan hari pada kalender menurut bintang Sirius ialah 356 hari ditambah 5 hari. Masyarakat Mesir Kuno pada waktu itu juga telah mengenal tahun kabisat.

 

4.     Peninggalan Arsitektur

Piramida dibangun untuk tempat pemakaman Firaun. Piramida terbesar ialah makam raja Cheops yang memiliki tinggi mencapai 137 meter di Giza. Kemudian, terdapat juga bentuk pemakaman lain yang disebut dengan hockerbestattung. Pemakaman adalah untuk mayat yang dikuburkan dengan cara didudukkan jongkok. Tidak hanya itu, ada juga pemakaman untuk para bangsawan yang disebut dengan mastaba.

 

Sungai Nil tidak hanya menjadi sumur kehidupan bagi Mesir kuno, tetapi juga menjadi saksi bisu bagi evolusi dan perkembangan peradaban manusia. Jejak airnya yang tak terelakkan telah menciptakan cerita epik dan warisan budaya yang menginspirasi dunia. Sungai Nil tetap menjadi sungai kehidupan yang mengalirkan kekayaan dan sejarah, merangkul masa lalu dan masa depan dalam airnya yang abadi.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *