HBadan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa inflasi pada Januari 2024 mencapai 0,04 persen (month-to-month/mtm), dengan emas perhiasan, biaya sewa rumah, dan biaya kontrak rumah menjadi penyumbang utama terhadap kenaikan indeks harga konsumen.
“Inflasi pada Januari 2024 secara dominan didorong oleh inflasi komponen inti yang mengalami inflasi sebesar 0,20 persen dan memberikan andil sebesar 0,13 persen terhadap inflasi. Komoditas yang dominan memberikan andil adalah emas perhiasan, biaya sewa rumah, dan biaya kontrak rumah,” kata Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti di Jakarta.
Inflasi pada komponen harga yang diatur pemerintah mengalami deflasi sebesar 0,48 persen, dengan andil deflasi sebesar 0,09 persen. Tarif angkutan udara dan bensin merupakan komoditas yang dominan memberikan andil deflasi.
Sementara itu, inflasi pada komponen harga bergejolak hanya sebesar 0,01 persen dengan andil yang relatif kecil. Tomat, bawang merah, dan beras menjadi komoditas yang berkontribusi terhadap inflasi pada komponen ini.
Amalia menyebut bahwa data historis menunjukkan selalu terjadi inflasi pada Januari selama lima tahun terakhir. Komoditas penyebab inflasi Januari cenderung didominasi oleh sejumlah komoditas pangan bergejolak.
Bila ditinjau berdasarkan wilayah, 25 provinsi mengalami inflasi dan 13 provinsi mencatatkan deflasi. Provinsi Papua Pegunungan mencatatkan inflasi tertinggi sebesar 1,01 persen, diikuti oleh Nusa Tenggara Timur, Jambi, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, dan Jawa Barat. Sementara itu, provinsi Gorontalo mencatatkan deflasi terdalam sebesar 0,91 persen, diikuti oleh Sumatera Barat, DKI Jakarta, Bali, Kalimantan Utara, dan Maluku Utara.
Komentar