Laboratorium Teknik Reaksi Kimia dan Katalisis (TRKK) serta Pusat Rekayasa Katalisis (PRK) di Institut Teknologi Bandung (ITB) menekankan pentingnya produksi katalis di dalam negeri untuk mendukung pengembangan bahan bakar nabati. Kepala Lab TRKK ITB, Melia Laniwati Gunawan, mengungkapkan bahwa sebagian besar katalis masih diimpor dari luar negeri, meningkatkan risiko ketidakpastian pasokan.
“Indonesia perlu memproduksi sendiri katalis ini untuk menghindari masalah ketika negara-negara penghasil katalis melakukan embargo,” ujar Melia di Kampus ITB Bandung pada Rabu.
Melia menjelaskan bahwa ITB sedang mengembangkan teknologi produksi katalis dan telah berhasil memproduksi katalis dengan kapasitas hingga 40 kilogram per hari. Namun, ini masih dalam tahap penelitian, dan ITB berharap dapat mewujudkan proyek strategis nasional berupa pembangunan pabrik katalis di Cikampek, Jawa Barat.
“Katalis merupakan elemen penting dalam konversi minyak nabati menjadi biofuel. Produksi katalis di dalam negeri akan mengurangi ketergantungan pada impor dan meningkatkan daya tawar Indonesia,” tambahnya.
TRKK dan PRK ITB saat ini fokus pada penelitian untuk mengembangkan teknologi katalisis dan pemrosesan minyak sawit menjadi berbagai produk bernilai tambah. Beberapa hasil penelitian termasuk Bensin Sawit (Bensa) dengan RON sekitar 110-115 dan bioavtur yang telah diuji coba dengan sukses pada penerbangan Jakarta-Solo-Jakarta menggunakan pesawat CN235 dan uji terbang dengan pesawat komersial Boeing 737-800.
Anggota Tim Pengembang Katalis PRK ITB, IGBN Makertiharta, menyatakan bahwa Indonesia memiliki potensi besar sebagai produsen bahan bakar nabati, mengingat statusnya sebagai produsen minyak nabati terbesar di dunia. Namun, pengembangan teknologi dan produksi bahan bakar nabati memerlukan dukungan keberterimaan produk, studi pasar, dan kebijakan pemerintah yang mendukung.
“Keberpihakan pemerintah untuk pemanfaatan sawit sebagai bahan baku bahan bakar nabati mutlak diperlukan,” kata IGBN Makertiharta.
Upaya ITB dalam mengembangkan produksi katalis dan teknologi bahan bakar nabati diharapkan dapat membantu Indonesia menjadi lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan energi berkelanjutan.
Komentar