Ekbis
Beranda » Berita » Kepala Bapanas Pastikan Importasi Beras Distop saat Panen Raya Mendatang

Kepala Bapanas Pastikan Importasi Beras Distop saat Panen Raya Mendatang

Kepala Bapanas Pastikan Importasi Beras Distop saat Panen Raya Mendatang

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, menjamin bahwa impor beras akan segera dihentikan saat panen raya dimulai pada bulan Maret mendatang. Langkah ini diambil untuk menjaga stabilitas harga di tingkat petani.

“Dalam bulan Maret itu sudah mulai panen sekitar 3,5 juta ton beras, melebihi kebutuhan nasional sebesar 2,5 juta ton per bulan. Pada saat itu, kita akan menghentikan impor dan fokus menyerap beras padi lokal untuk menjaga harga di tingkat petani,” ungkap Arief dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu.

Menurut Arief, produksi beras yang diperkirakan mencapai 3,5 juta ton pada Maret, seperti yang diindikasikan oleh Kerangka Sampel Area (KSA) Badan Pusat Statistik (BPS), akan melebihi kebutuhan konsumsi nasional sebulan. Dengan menghentikan impor dan meningkatkan serapan beras lokal, diharapkan dapat mempertahankan harga di tingkat petani.

Efek Perekonomian Internasional Akibat Konflik Israel Iran 

Arief juga membantah pandangan bahwa impor beras telah merugikan harga gabah di tingkat petani. Ia menekankan bahwa Nilai Tukar Petani Tanaman Pangan (NTPP) pada Desember 2023 mengalami peningkatan signifikan, menunjukkan kenaikan harga di tingkat petani.

“Harga gabah di atas Rp7.000, ada yang mencapai Rp8.000. Jadi, anggapan bahwa harga di tingkat petani turun tidak benar. Harga di petani bahkan mencapai tingkat terbaik tahun ini,” tegas Arief.

Kepala Bapanas berharap bahwa penguatan stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang dikelola oleh Perum Bulog dapat dipenuhi dari produksi dalam negeri. Dengan mengurangi impor beras, diharapkan dampak perekonomian lebih baik dan uang yang sebelumnya digunakan untuk impor dapat tetap berputar di dalam negeri.

“Kita ingin kegiatan ekonominya ada di Indonesia. Jika produksi dan distribusi ada di desa-desa, tempat kami memiliki sentra produksi, itu akan sangat baik bagi kita,” pungkas Arief, mengajak untuk mendukung produktivitas dalam negeri dan memastikan kesejahteraan ekonomi bersama.

Whoosh Tembus 10 Juta Penumpang, Kereta Cepat Indonesia Cetak Sejarah Baru

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *