Ekbis
Beranda » Berita » Konflik Geopolitik di Laut Merah Hambat Ekspor, Surplus Neraca Perdagangan Indonesia Turun

Konflik Geopolitik di Laut Merah Hambat Ekspor, Surplus Neraca Perdagangan Indonesia Turun

Konflik Geopolitik di Laut Merah Hambat Ekspor, Surplus Neraca Perdagangan Indonesia Turun

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Shinta Widjaja Kamdani, mengungkapkan bahwa konflik geopolitik di Laut Merah telah menghambat kegiatan pengiriman barang keluar negeri, menyebabkan penurunan ekspor Indonesia. Selain itu, ia juga menyoroti penurunan surplus neraca perdagangan Indonesia yang mencapai 36,93 miliar dolar AS sepanjang 2023, lebih rendah sekitar 33,46 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Shinta menyatakan bahwa eksportir sangat merasakan dampak biaya pengiriman barang yang melonjak akibat pergeseran rute logistik internasional. Konflik di Laut Merah memaksa pengiriman barang harus melewati Tanjung Harapan, membuat rute logistik lebih jauh dan biaya lebih tinggi.

“Kami sih merasa akan terganggu ya, jelas akan ada penurunan (ekspor) cuma ya memang kita kan kalau lihat neraca dagang saja surplusnya sudah makin turun,” kata Shinta di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada Rabu.

Efek Perekonomian Internasional Akibat Konflik Israel Iran 

Meskipun para pengusaha awalnya optimis terhadap pemulihan ekonomi pascapandemi COVID-19, kondisi tahun 2024 dipenuhi dengan ketidakpastian. Konflik geopolitik di Laut Merah menjadi salah satu faktor yang menghambat sektor logistik, serta menimbulkan dampak signifikan terhadap ekspor Indonesia.

Shinta menegaskan bahwa upaya pemerintah, termasuk pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Peningkatan Ekspor yang melibatkan partisipasi Apindo, merupakan langkah awal yang baik untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh eksportir Indonesia.

“Kita sama-sama mencoba menyelesaikan masalah-masalah yang langsung, karena kita juga harus berkompetisi dengan negara lain, kan kita ga cuma Indonesia yang menjadi eksportir,” tambah Shinta.

Diketahui, konflik di Laut Merah semakin memanas akibat serangan milisi Houthi di Yaman yang didukung Iran terhadap kapal-kapal komersial di selatan Laut Merah. Serangan tersebut dilakukan sebagai tindakan solidaritas terhadap perjuangan Palestina di Jalur Gaza. Laut Merah merupakan jalur laut vital yang sering digunakan untuk pengiriman minyak dan bahan bakar di dunia.

Whoosh Tembus 10 Juta Penumpang, Kereta Cepat Indonesia Cetak Sejarah Baru

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *