Direktur Utama PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk, Philmon Samuel Tanuri, menekankan pentingnya pemahaman pelaku pasar terhadap kondisi politik ke depan dan dampaknya terhadap perekonomian dan pasar modal Indonesia. Hal ini disampaikannya dalam acara Political and Economic Outlook 2024 yang bertajuk “The Urgency to Ignite Growth” di Jakarta pada Rabu.
“Kita akan berpartisipasi dalam pemilihan kepala daerah dan pemilihan presiden serta wakil presiden. Sebagai investor, tentunya sebelum ambil investasi, kita wajib memahami kondisi politik ke depan serta dampak ekonomi terhadap pasar modal,” ujar Philmon. Trimegah berkomitmen untuk memberikan informasi dan pandangan terkini bagi nasabah sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan investasi.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia juga ikut berbicara dalam acara tersebut, menyampaikan bahwa meskipun kondisi geopolitik dan geoekonomi global masih dalam ketidakpastian, perekonomian Indonesia tetap stabil. Target realisasi investasi dan kinerja ekspor yang positif di tengah harga komoditas global yang turun menjadi faktor pendukung stabilitas ekonomi.
Pada tahun 2023, realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) mencapai Rp743 triliun atau setara 52,4 persen, sementara Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) senilai Rp674 triliun atau setara 48,5 persen. Pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2023 masih tumbuh di atas 5 persen, dengan inflasi di bawah 3 persen.
Bahlil menekankan pentingnya visi dan eksekusi pemimpin Indonesia untuk menjaga stabilitas ekonomi. Presiden Joko Widodo telah memerintahkan BKPM untuk mendorong pertumbuhan investasi di luar Pulau Jawa, dengan harapan akan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi yang stabil.
“Pasar berbicara tentang kepastian. Pemimpin Indonesia butuh visi dan eksekusi yang baik. Maka stabilitas ekonomi akan bagus, tergantung pada siapa presiden yang akan memimpin. Saya pikir kita akan bisa melihat dan berproses ke depan,” ujar Bahlil.
Komentar