Indonesia memiliki berbagai kitab peninggalan kerajaan Hindu dan Buddha yang memberikan wawasan mendalam tentang kehidupan spiritual, filsafat, dan kebijaksanaan pada masa lampau. Kitab-kitab ini mencerminkan warisan budaya dan intelektual yang dibawa oleh peradaban Hindu-Buddha ke Nusantara.
Kitab Tantri Kamandaka
Kitab Tantri Kamandaka adalah salah satu karya sastra Hindu klasik yang memuat cerita-cerita moral dan etika. Kitab ini dikaitkan dengan pengajaran moral untuk para raja dan pembesar, dan sering kali disampaikan dalam bentuk dongeng yang menarik. Isinya berfokus pada nilai-nilai kebajikan dan kebijaksanaan dalam menjalani kehidupan.
Kitab Ramayana dan Mahabharata
Keduanya adalah epik Hindu epik yang mendunia dan memiliki pengaruh besar di Indonesia. Kitab Ramayana, yang mengisahkan kisah Rama, Sita, dan Hanuman, dan Mahabharata, yang mencakup Bhagavad Gita, menyampaikan ajaran moral, etika, dan filsafat Hindu. Wayang kulit dan tarian tradisional Indonesia sering kali mempertunjukkan cerita-cerita dari kedua kitab ini.
Kitab Negarakertagama
Kitab Negarakertagama, ditulis oleh Mpu Prapanca pada abad ke-14, adalah sastra Jawa Klasik yang menggambarkan keadaan Majapahit pada masa pemerintahan Hayam Wuruk. Kitab ini bukan hanya berisi informasi historis, tetapi juga mencakup pandangan kehidupan dan kebijaksanaan yang menjadi pedoman bagi masyarakat pada masa itu.
Kitab Sutasoma
Kitab Sutasoma dikarang oleh Mpu Tantular pada abad ke-14, lebih tepatnya saat Majapahit diperintah oleh Prabu Hayam Wuruk. Kitab ini juga menceritakan tentang kerukunan hidup beragama khususnya antara Hindu dan Buddha.
Kitab Pararaton
Para sejarawan memperkirakan kitab yang tidak diketahui pengarangnya ini ditulis pada sekitar 1481-1600 M. Isi Kitab Pararaton dibagi menjadi dua bagian, pada bagian pertama menceritakan tentang riwayat Ken Arok, pendiri Kerajaan Singasari, serta para raja penerusnya. Sedangkan bagian keduanya mengisahkan tentang kehidupan Kerajaan Majapahit.
Kitab Kekawin Arjunawiwaha
Kekawin Arjunawiwaha adalah karya sastra epik Jawa klasik yang mengisahkan kisah cinta dan kepahlawanan Arjuna. Ditulis oleh Mpu Kanwa pada abad ke-11, kitab ini bukan hanya sebuah epik romantis, tetapi juga mengandung ajaran-ajaran moral dan etika yang diambil dari warisan Hindu.
Kitab Bharatayuda
Salah satu karya sastra masa pemerintahan Kerajaan Kediri adalah Kitab Bharatayuddha. Masa pemerintahan Kerajaan Kediri kerap disebut sebagai zaman keemasan Jawa Kuno, karena menghasilkan karya berkualitas tinggi. Kitab ini ditulis Mpu Sedah dan Mpu Panuluh pada zaman kekuasaan Raja Jayabaya (1135-1159 M).
Kitab-kitab peninggalan Hindu dan Buddha di Indonesia bukan hanya peninggalan sejarah, tetapi juga mengandung nilai-nilai universal yang tetap relevan hingga saat ini. Melalui kajian terhadap kitab-kitab ini, kita dapat memahami akar budaya dan kebijaksanaan yang membentuk karakter masyarakat Indonesia dan melanjutkan tradisi pemikiran yang kaya dan beragam.
Komentar