Ekbis
Beranda » Berita » Harga Bitcoin Menunjukkan Tanda-tanda Kematangan dan Potensi Sebagai Safe Haven Asset

Harga Bitcoin Menunjukkan Tanda-tanda Kematangan dan Potensi Sebagai Safe Haven Asset

Harga Bitcoin Menunjukkan Tanda-tanda Kematangan dan Potensi Sebagai Safe Haven Asset

CEO Indodax, Oscar Darmawan, menyatakan bahwa pergerakan harga Bitcoin mengalami perubahan dinamis dan mulai menunjukkan tanda-tanda kematangan serta berpotensi menjadi safe haven asset. Pernyataan tersebut disampaikan dalam keterangan resmi di Jakarta pada hari Senin.

Menurut Oscar, faktor-faktor seperti lahirnya ETF (exchange traded fund), regulasi yang semakin tertata baik di Indonesia maupun secara global, adanya instrumen derivatif, serta partisipasi institusi yang semakin signifikan telah membuat fluktuasi pergerakan harga Bitcoin menjadi lebih stabil. Dia juga menekankan bahwa jika nantinya dana institusi seperti dana pensiun mulai masuk, hal ini dapat lebih memperkuat stabilitas Bitcoin.

Oscar menyatakan bahwa keberadaan ETF Bitcoin Spot telah membuat likuiditas Bitcoin semakin luas dan berpotensi membawa dampak positif terhadap harga Bitcoin di masa depan. Ia juga menambahkan bahwa ETF Bitcoin Spot memudahkan para trader dalam aktivitas jual beli Bitcoin, yang pada akhirnya memperluas likuiditas Bitcoin.

Harga Emas Antam Naik Hari Ini! Cek Update Terbaru Per Gramnya

Pada Jumat (11/1/2024), setelah pengumuman persetujuan ETF, harga Bitcoin mencapai angka 47.642 dolar Amerika Serikat (AS). Namun, pada Selasa (23/1/2024), harga Bitcoin turun menjadi 39.718 dolar AS atau setara dengan Rp621,8 juta. Oscar menilai penurunan tersebut sebagai dinamika fluktuatif aset kripto yang dipicu oleh aksi taking profit dari pasar, terutama mengingat kenaikan harga Bitcoin yang signifikan pada tahun 2023.

Dia juga mengungkapkan bahwa ETF Bitcoin Spot dinantikan oleh banyak trader saham. Menurutnya, pasar ETF Bitcoin Spot diisi oleh institusi dan pelaku saham, sedangkan pasar bursa kripto diisi oleh individu. Hal ini membuat keberadaan ETF Bitcoin Spot mempermudah trader saham untuk berinvestasi dalam Bitcoin. Bahkan, hanya dalam satu hari setelah diluncurkan, total transaksi mencapai 4,6 miliar dolar AS. Setelah lima hari, total transaksi ETF Bitcoin Spot mencapai 11 miliar dolar AS.

Selain itu, Oscar juga mengumumkan bahwa ETF Bitcoin Spot pertama akan hadir di Asia. Komisi Sekuritas dan Berjangka Hong Kong (Securities and Futures Commission/SFC) dilaporkan menerima permohonan ETF Bitcoin Spot hanya beberapa minggu setelah SEC menyetujui ETF BTC Spot pertama di AS. Hal ini membuka kemungkinan bagi negara-negara lain, termasuk Indonesia, untuk mengikuti jejak yang sama.

Meskipun demikian, Oscar juga menyebutkan bahwa Indonesia masih memiliki tugas besar untuk memperkenalkan ETF Bitcoin Spot, mengingat peraturan di Indonesia terkait ETF masih perlu disempurnakan. Namun, dia optimis bahwa kehadiran ETF Bitcoin Spot di Indonesia adalah hal yang memungkinkan di masa depan.

Harga BBM Nasional Tetap Stabil, Ini Rinciannya di Semua SPBU

Dalam menghadapi halving Bitcoin yang semakin mendekat, para pelaku industri kripto dan analis pasar sibuk meramalkan pergerakan harga Bitcoin di tahun 2024. Setelah mengalami penurunan, harga Bitcoin kembali menguat 13,11 persen selama seminggu terakhir, menyentuh 48.175 dolar AS per hari ini.

“Kenaikan ini merupakan salah satu efek positif dalam menuju halving Bitcoin. Peningkatan ini juga tidak hanya mencerminkan daya tarik dan kepercayaan pelaku pasar terhadap Bitcoin, tetapi juga memberikan harapan positif terkait potensi penurunan pasokan yang akan terjadi akibat halving,” ujar CEO Indodax, Oscar Darmawan.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Postingan Terpopuler

BatakPos TV

Kominfo Padang Sidempuan

Kominfo Padang Sidempuan