Internasional Mancanegara Peristiwa Sejarah Sosial
Beranda » Berita » Sejarah Kalender Masehi dan Penetapannya

Sejarah Kalender Masehi dan Penetapannya

Sumber: detik.com, kompas.com

Kalender Masehi atau sering disebut kalender Gregorian adalah sistem penanggalan yang umum digunakan di seluruh dunia saat ini. Meski populer, tak banyak yang tahu bagaimana sejarah dari kalender ini.

 

Kalender Masehi ternyata telah ada sejak zaman Romawi di tahun 1500-an dan punya sifat yang universal. Dasar perhitungannya menggunakan siklus revolusi bumi dalam mengelilingi matahari. Berikut adalah sejarah singkat mengenai kalender Masehi dan bagaimana teknis penetapannya.

Viral Video Oknum Dishub Cekcok dengan Sopir Truk

 

Sejarah Kalender Masehi

 

Kalender Masehi ini telah digunakan selama lebih dari 4 abad. Kalender Masehi atau Gregorian Calendar, pertama kali diperkenalkan pada tahun 1582 di Eropa. Kalender ini terdiri dari sepuluh bulan dengan total 304 hari, dimulai dari Maret dan berakhir di bulan Desember.

 

Pengantin Wanita Nangis Histeris Usai Tertipu Dekorasi Rp30 Juta, Viral di TikTok

Pada tahun 45 SM, Julius Caesar melakukan reformasi besar terhadap kalender Romawi. Ia memperkenalkan Kalender Julian, yang menggantikan sistem lunisolar dengan tahun 365 hari yang terdiri dari 12 bulan.

 

Astronom Romawi menghitung waktu yang diperlukan bumi untuk berputar mengelilingi matahari, dengan hasil perhitungan 365,25 hari. Ini berakibat pada pergeseran musim yang datang lebih lambat.

 

Perubahan dalam Kalender Masehi

 

Julius Caesar juga menambahkan satu hari di bulan Februari setiap 4 tahun sekali, menciptakan kalender Julian. Namun, setelah digunakan dalam waktu yang lama, terungkap bahwa terdapat kesalahan perhitungan pada kalender Julian, yaitu melencengnya tanggal matahari sebanyak 10 hari pada 1570-an.

 

Ketidaksesuaian ini menyebabkan kalender tersebut tidak selaras dengan musim dalam setahun, dan dikhawatirkan hal ini akan membuat hari Paskah terus menjauh dari tanggal yang seharusnya. Sebagai respons terhadap hal ini, Paus Gregorius XIII menciptakan sistem penanggalan baru yang dikenal sebagai kalender Gregorian atau kalender Masehi.

 

Dalam kalender Gregorian, penambahan hari setiap 4 tahun sekali dihapuskan, dan sistem kabisat berlaku empat tahun sekali kecuali tahun yang tidak habis dibagi 400. Jadi, tahun kabisat terjadi pada tahun 2000, tetapi tidak pada tahun 1900, 1800, atau 1700.

 

Penggunaan Kalender Masehi

 

Kalender Gregorian tidak segera diadopsi secara luas. Negara-negara Katolik umumnya menerima perubahan tersebut lebih cepat daripada negara-negara lain. Negara-negara Protestan dan Ortodoks lambat dalam menerapkan perubahan ini. Inggris dan koloni-koloni Inggris baru mengadopsi Kalender Gregorian pada tahun 1752.

 

Meskipun terjadi penolakan awal dan resistensi terhadap perubahan, Kalender Gregorian akhirnya diadopsi secara luas di seluruh dunia. Saat ini, hampir semua negara menggunakan Kalender Gregorian untuk tujuan sipil, administratif, dan bisnis.

 

Negara-negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam cenderung menggunakan kalender Gregorian untuk keperluan sehari-hari, sementara tetap mempertahankan kalender berbasis Islam untuk keperluan keagamaan.

 

Sejarah Kalender Masehi adalah cermin dari kompleksitas dan evolusi budaya manusia dalam mencatat dan mengukur waktu. Dari akarnya yang kuno di Romawi kuno hingga reformasi oleh Paus Gregorius XIII, Kalender Masehi telah berkembang menjadi sistem penanggalan global yang umum digunakan saat ini.

 

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Postingan Terpopuler

BatakPos TV

Kominfo Padang Sidempuan

Kominfo Padang Sidempuan