Daerah Nasional Politik Sejarah Sosial
Beranda » Berita » Kondisi Indonesia Ketika Pemilu di Era Orde Lama

Kondisi Indonesia Ketika Pemilu di Era Orde Lama

Sumber: antaranews.com

Pemilihan umum (Pemilu) di Indonesia pada era Orde Lama, terutama di bawah pemerintahan Presiden Soekarno, merupakan periode yang penuh dengan dinamika politik dan tantangan. Sejak kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, proses pemilu telah menjadi bagian penting dari perkembangan politik Indonesia.

 

Namun, kondisi politik dan sosial di Indonesia pada masa tersebut sangat berbeda dengan zaman modern. Kala itu Republik Indonesia baru saja menginjak usia 10 tahun pascamerdeka 1945. Berikut adalah kondisi Indonesia era orde lama ketika Pemilu berlangsung.

Resolusi 4 Pulau: Bobby Nasution Minta Masyarakat Sumut Tenang

 

Latar Belakang Politik

 

Pada masa Orde Lama, terutama setelah Kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, negara ini berada dalam proses pembentukan yang masih belum stabil. Pasca-kemerdekaan, Indonesia harus menghadapi serangkaian tantangan, termasuk penjajahan Belanda yang masih berusaha merebut kembali kendali atas wilayah jajahannya.

 

ASN Kini Dapat Bekerja dari Mana Saja dengan Jam Kerja Fleksibel

Konflik bersenjata dengan Belanda terjadi selama beberapa tahun setelah proklamasi kemerdekaan. Yang jelas, sekitar tiga bulan setelah kemerdekaan diproklamasikan Soekarno dan Hatta 17 Agustus 1945, pemerintah saat itu sebenarnya sudah menyatakan keinginannya menyelenggarakan pemilu awal tahun 1946.

 

Presiden pertama Indonesia, Soekarno, memegang peranan sentral dalam politik Indonesia pada era Orde Lama. Soekarno dikenal dengan karismanya dan pandangannya yang khas terhadap negara dan politik.

 

Di bawah kepemimpinannya, terbentuklah konsep “Demokrasi Terpimpin”, yang menggabungkan prinsip demokrasi dengan otoritarianisme. Pada masa ini, partai politik hanya berperan sebagai alat untuk mendukung kebijakan pemerintah, dan kekuasaan terpusat pada presiden.

 

Pemilu di Era Orde Lama

 

Pemilu pada era Orde Lama seringkali diwarnai oleh berbagai kebijakan yang mendukung dominasi politik Soekarno. Meskipun secara formal diadakan sebagai wujud demokrasi, pemilu pada masa itu sering diatur sedemikian rupa untuk memastikan kemenangan partai yang berada di bawah kendali pemerintah.

 

Pemilu juga menjadi ajang bagi Soekarno untuk mengukuhkan kekuasaannya, dengan memanfaatkan karisma dan dukungan massa. aktanya pemilu baru berlangsung 1955, dan penyelenggaraannya tidak sesuai pula dengan tujuan maklumat Hatta.

 

Pemilu 1955 justru dilakukan dua kali yakni 29 September 1955 untuk memilih anggota-anggota DPR dan 15 Desember 1955 untuk memilih anggota-anggota Dewan Konstituante. Meskipun ada kendala yang menghambat proses pemilu di Indonesia, tetap ada indikasi kuat pemerintah berkeinginan menyelenggarakan pemilu. Misalnya adalah dibentuknya UU No. UU No 27 tahun 1948 tentang Pemilu, yang kemudian diubah dengan UU No. 12 tahun 1949 tentang Pemilu.

 

Konsekuensi Politik dan Sosial

 

Kondisi politik yang otoriter dan kurangnya ruang bagi oposisi untuk bersuara mengakibatkan munculnya ketegangan politik dan ketidakstabilan sosial. Pada masa ini, kebebasan berpendapat dan berorganisasi sangat terbatas, dan pemerintah memiliki kendali yang kuat atas media massa dan institusi publik lainnya.

 

Hal ini mengakibatkan polarisasi politik dan ketegangan antara pemerintah dan oposisi, yang pada akhirnya berkontribusi pada terjadinya peristiwa-peristiwa politik yang memuncak, seperti Gerakan 30 September dan peristiwa G30S/PKI.

 

Pemilu di era Orde Lama merupakan bagian penting dari sejarah politik Indonesia, tetapi juga merupakan periode yang penuh dengan tantangan dan kontroversi. Dominasi politik Soekarno dan kebijakan-kebijakan yang mendukungnya menghasilkan sistem politik yang otoriter dan kurang demokratis.

 

Meskipun pemilu secara formal diadakan, namun dalam prakteknya, proses demokrasi terhambat oleh berbagai kendala politik dan sosial yang membatasi ruang bagi partisipasi politik yang sebenarnya demokratis.

 

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Postingan Terpopuler

BatakPos TV

Kominfo Padang Sidempuan

Kominfo Padang Sidempuan