Indonesia adalah negara yang kaya akan budaya dan sejarahnya. Salah satu tokoh yang memberi sumbangsih besar dalam pembentukan dan pengembangan budaya dan spiritualitas di Nusantara adalah Sunan Kalijaga.
Sebagai salah satu dari sembilan Walisongo, Sunan Kalijaga dikenal sebagai tokoh yang berpengaruh dalam penyebaran agama Islam di Indonesia, serta memberikan kontribusi besar dalam mengembangkan kebudayaan dan kearifan lokal. Peninggalannya tidak hanya berupa benda fisik, tetapi juga nilai-nilai spiritual yang masih dijunjung tinggi hingga kini.
Sejarah Singkat Sunan Kalijaga
Sunan Kalijaga, juga dikenal dengan nama Raden Mas Said, lahir di Tuban pada tahun 1450. Ia adalah putra dari Tumenggung Wilatikta dan Dewi Nawangrum. Meskipun berasal dari keluarga kerajaan Hindu, Sunan Kalijaga kemudian memeluk agama Islam.
Ia merupakan salah satu tokoh penting dalam proses penyebaran agama Islam di Jawa, yang kemudian menjadi agama mayoritas di Indonesia. Walaupun memiliki darah bangsawan, namun ia lebih memilih menjadi pendakwah agama Islam dan meninggalkan jabatan yang menunggunya.
Berbagai Peninggalan Sunan Kalijaga
1. Makam Sunan Kalijaga
Salah satu peninggalan Sunan Kalijaga yang paling terkenal adalah Makam Sunan Kalijaga yang terletak di Kadilangu, Demak, Jawa Tengah. Makam ini menjadi tempat ziarah bagi banyak orang yang menghormati dan mengagumi ajaran serta kebijaksanaan Sunan Kalijaga.
2. Keris Kyai Carubuk
Benda pusaka ini dibuat dari biji besi berukuran sangat kecil dan dipercaya mempunyai kesaktian. Meski ukurannya kecil, keris ini dapat dibuat dengan sempurna berkat keterampilan sahabat Sunan Kalijaga yaitu Mpu Supa Mandagri. Mpu Supa Mandgari juga dikenal sebagai pandai besi dari Kerajaan Majapahit yang terkenal.
3. Sumur Jalatunda
Berikutnya ada Sumur Jalatunda yang terletak di Kadilangu, dekat makan Sunan Kalijaga. Dahulu air sumur ini sangat jernih hingga disebut zamzam asal Demak. Di sini pula tempat Sunan Kalijaga meninggalkan jala tatkala mencari sumber air untuk berwudu para wali. Diduga karena semakin banyak peziarah, airnya menjadi keruh.
4. Rompi Ontokusumo
Rompi ontokusumo yang terbuat dari kulit kambing ini diperoleh Sunan Kalijaga usai khatam Al-Quran di Masjid Demak bersama dengan wali lain. Tak berbeda dengan keris, rompi ini disebut-sebut memiliki kesaktian. Saat ini rompi ontokusumo masih bisa dilihat di Kadilangu, Demak.
Meskipun Sunan Kalijaga hidup berabad-abad yang lalu, pengaruhnya masih terasa kuat dalam kehidupan masyarakat Indonesia saat ini. Pesan-pesan tentang toleransi, kebersamaan, dan kedamaian yang disampaikannya masih relevan dan menjadi pegangan bagi banyak orang dalam menghadapi berbagai tantangan zaman modern.
Begitu juga dalam praktik keagamaan, banyak orang masih mengunjungi makam Sunan Kalijaga untuk meminta berkah dan mendapatkan petunjuk spiritual. Perayaan-perayaan keagamaan yang berkaitan dengan Sunan Kalijaga juga masih dilakukan dengan khidmat di berbagai daerah di Indonesia.
Peninggalan Sunan Kalijaga, baik berupa benda fisik maupun nilai-nilai spiritualnya, merupakan bagian yang tak terpisahkan dari warisan budaya Indonesia. Kehadirannya tidak hanya memberikan inspirasi dalam bidang agama, tetapi juga dalam bidang seni, budaya, dan kemanusiaan secara luas.
Komentar