Ketika membahas masa kolonialisme di Indonesia, tidak mungkin untuk tidak membicarakan peran Belanda yang dominan. Selama hampir tiga abad Belanda menjajah Indonesia, ada berbagai kebijakan yang memiliki dampak signifikan terhadap sejarah, ekonomi, sosial, dan budaya Indonesia.
Selain politik etis, sejumlah kebijakan pun pernah diberlakukan oleh pemerintah kolonial Belanda selama menduduki Indonesia. Berikut adalah beberapa kebijakan Belanda yang paling berpengaruh selama era kolonial.
Sistem Tanam Paksa
Salah satu kebijakan paling kontroversial yang diterapkan oleh Belanda di Indonesia adalah Sistem Tanam Paksa, yang juga dikenal sebagai Cultuurstelsel. Kebijakan ini diperkenalkan pada awal abad ke-19 oleh pemerintah kolonial Belanda.
Lewat sistem Tanam Paksa, penduduk pribumi diwajibkan untuk menanam tanaman komoditas seperti kopi, tembakau, atau nila untuk dijual kepada pemerintah kolonial dengan harga yang rendah. Sistem ini menyebabkan eksploitasi yang besar terhadap petani pribumi, serta menyebabkan kemiskinan dan kelaparan di banyak daerah.
Pembatasan Perdagangan
Selain melalui Sistem Tanam Paksa, Belanda juga menerapkan kebijakan pembatasan perdagangan yang ketat. Mereka mengendalikan ekspor dan impor, serta memberikan monopoli perdagangan tertentu kepada perusahaan Belanda. Hal ini menghambat perkembangan ekonomi lokal dan mencegah pertumbuhan industri di Indonesia.
Belanda juga memberikan keleluasan besar kepada VOC, sehingga pembatasan perdagangan kian terasa. Hak-hak tersebut meliputi boleh memiliki Angkatan Perang sendiri, boleh mengumumkan perang dan mengadakan perdamaian perjanjian, mendapat hak monopoli perdagangan antara Tanjung Harapan hingga Selat Magelhaen, boleh membuat mata uang sendiri, serta boleh mengadakan perjanjian dengan raja atau pemerintahan dalam negeri.
Sistem Sewa Tanah
Meskipun tidak digagas oleh pemerintah Belanda, namun kebijakan yang canangkan oleh Thomas Stamford Raffles, seorang gubernur Jawa di Indonesia semasa pendudukan Inggris, ini tetap dilanjutkan oleh pemerintah kolonial Belanda yang baru, Buyskes dan Van Der Capellen.
Kebijakan Landrente ini berisi tentang keharusan rakyat untuk menyewa tanah dan membayar pajak kepada pemerintah sebagai pemilik tanah. Hasil pertanian pun langsung dipungut oleh pemerintah tanpa perantara bupati.
Kerja Rodi
Kebijakan ini berlangsung semasa pemerintahan gubernur Herman Willems Deandels, dibawah kekuasaan Raja Louis Napoleon. Selama memerintah, Deandels menerapkan sistem kerja wajib atau dikenal dengan kerja rodi.
Deandels dikenal sebagai sososk pemimpin yang amat disiplin dan kejam. Hingga suatu ketika ia melanggar undang-undang negara dengan menjual tanah milik negara kepada pengusaha swasta asing dan membuatnya diberhentikan dari jabatannya.
Pembatasan Pendidikan
Belanda sengaja membatasi akses pendidikan bagi penduduk pribumi. Mereka lebih memprioritaskan pendidikan untuk anak-anak bangsawan dan keturunan Eropa. Hal ini menyebabkan ketidakmerataan akses pendidikan di Indonesia, yang pada gilirannya menghambat perkembangan sosial dan ekonomi masyarakat pribumi.
Kebijakan tersebut tak hanya membuat masyarakat Indonesia tak mendapatkan akses pendidikan yang memadai. Banyak juga yang tak memiliki pengetahuan cukup untuk menolak kebijakan yang menyengsarakan mereka. Kondisi ini perlahan mulai memudar dengan hadirnya kebijakan politik etis.
Dampak Kebijakan Kolonial Belanda
Kebijakan kolonial Belanda memiliki dampak yang mendalam dan berkelanjutan terhadap Indonesia. Dampak-dampak tersebut antara lain:
- Eksploitasi Ekonomi, sistem tanam paksa dan pembatasan perdagangan menyebabkan kemiskinan dan keterbelakangan ekonomi di Indonesia.
- Pembatasan Politik, pembatasan terhadap kegiatan politik dan penindasan terhadap perlawanan membuat gerakan kemerdekaan sulit berkembang secara bebas.
- Ketimpangan Sosial, pembatasan pendidikan dan infrastruktur yang tidak merata menyebabkan ketimpangan sosial yang dalam antara masyarakat pribumi dan keturunan Eropa.
- Penghambatan Perkembangan Sosial dan Budaya, kebijakan-kebijakan kolonial juga menghambat perkembangan sosial, budaya, dan identitas nasional Indonesia.
Kebijakan kolonial Belanda di Indonesia tidak hanya meninggalkan bekas dalam sejarah, tetapi juga membentuk pola-pola ekonomi, sosial, dan politik yang masih terasa hingga hari ini. Sejarah ini mengingatkan kita akan pentingnya menghormati kedaulatan bangsa dan masyarakat, serta menghindari praktik-praktik eksploitasi yang merugikan dalam hubungan internasional.
Komentar