Pengamat kebijakan publik, Agus Pambagio, menilai persetujuan Pemerintah terhadap revisi Peraturan Menteri No. 26/2021 terkait dengan penggunaan PLTS Atap mampu menghindarkan negara dari berbagai bentuk kerugian secara masif.
Dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, Agus menyatakan bahwa keuangan negara dapat terbebani jika aturan tersebut tidak direvisi, mengutip contoh Vietnam yang akhirnya menyetop penggunaan PLTS Atap karena berbagai masalah yang merugikan keuangan negara.
“Keuangan negara akan tergerus saat negara harus membeli listrik dari PLTS Atap, namun dengan adanya revisi yang sudah disetujui presiden, negara tidak akan mengalami kerugian,” ujarnya.
Agus menegaskan pentingnya Indonesia belajar dari pengalaman Vietnam yang APBN-nya sempat tergerus akibat penerapan PLTS Atap. Meskipun Vietnam awalnya aktif memasang PLTS Atap, akhirnya mereka membatalkan regulasi tersebut karena menimbulkan berbagai masalah baru bagi sistem kelistrikan negara.
Menurutnya, revisi aturan PLTS Atap yang telah disetujui pemerintah akan menyelesaikan banyak masalah, terutama terkait jual beli listrik hasil dari kelebihan pemasangan PLTS Atap oleh negara.
Agus juga mengingatkan tentang kelemahan PLTS Atap terkait dengan ketergantungan terhadap cuaca yang dapat mengganggu keandalan listrik dan kualitas layanan kepada masyarakat.
Dia berharap revisi aturan tersebut segera diundangkan untuk mengantisipasi risiko kerugian negara serta memastikan bahwa pembangunan dan pengembangan transisi energi dari fosil ke energi baru terbarukan tidak membawa dampak berat bagi masyarakat dan negara.
Komentar