Direktur Utama PT Semen Indonesia (Persero) Tbk atau SIG, Donny Arsal, menegaskan bahwa transformasi industri berbasis teknologi menjadi kunci utama dalam meningkatkan daya saing perusahaan dan mempertahankan kepemimpinan pasar. Dalam keterangan resmi yang disampaikan di Jakarta pada Sabtu, Donny Arsal menyatakan komitmen SIG untuk terus berinovasi dan menciptakan terobosan dalam proses bisnis melalui penerapan teknologi yang terintegrasi.
Keberhasilan dalam menjalankan transformasi Industri 4.0 telah mengantarkan dua anak usaha SIG, yaitu PT Semen Tonasa dan PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI), menjadi percontohan dalam ajang penganugerahan Lighthouse Industri 4.0 yang diselenggarakan oleh Kementerian Perindustrian. Anugerah Lighthouse Industri 4.0 diberikan kepada perusahaan yang mampu menjadi teladan bagi industri lainnya dalam transformasi dan implementasi Industri 4.0.
PT Semen Tonasa terpilih sebagai National Lighthouse Industri 4.0 atas Operational Excellence (Energy Management) use case melalui penerapan teknologi Expert Optimizer dan Tonasa Energy Management Center (TEMC) berbasis kecerdasan buatan (AI), machine learning, dan model predictive control. Sementara itu, SBI terpilih sebagai National Lighthouse Industri 4.0 atas Integrated Waste Management use case melalui penerapan teknologi RDF (Refuse Derived Fuel) Data Analytics dan Nathabumi E-Performance yang terintegrasi.
Menurut Direktur Operasi SIG, Reni Wulandari, perjalanan transformasi Industri 4.0 SIG telah dimulai sejak 2011 melalui implementasi ERP (Enterprise Resource Planning), penerapan Plant Information System, perbaikan proses bisnis menyeluruh, dan digitalisasi untuk bisnis inti dan pendukungnya. Dengan penunjukan PT Semen Tonasa dan SBI sebagai perusahaan berpredikat National Lighthouse Industri 4.0 di Indonesia, SIG akan terus menciptakan inovasi berbasis teknologi menuju Global Lighthouse Network Industri 4.0.
Implementasi teknologi Expert Optimizer di PT Semen Tonasa telah terbukti memberikan dampak pada peningkatan kapasitas produksi dan penurunan konsumsi energi termal spesifik. Sementara itu, Nathabumi E-Performance di SBI berhasil meningkatkan pasokan RDF dan produktivitas RDF plant secara signifikan. Di samping manfaat ekonomi, teknologi tersebut juga berkontribusi pada aspek lingkungan dan sosial dengan mengurangi konsumsi batu bara, tingkat emisi CO2, dan meningkatkan penyerapan sampah di Kota Cilacap, Jawa Tengah.
Sebagai bagian dari perbaikan berkelanjutan, SIG terus melakukan akselerasi transformasi digital dengan mereplikasi implementasi teknologi Industri 4.0 yang telah teruji di satu pabrik ke pabrik lainnya. Hal ini menunjukkan komitmen SIG dalam menghadirkan inovasi teknologi untuk menjawab tantangan pasar dan memperkuat posisi sebagai pemimpin industri semen di Indonesia.
Komentar